Cianjurekspres.net – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Irvan Nur Fauzi mengatakan, Cianjur masih bertahan pada PKKM level II berdasarkan Inmendagri terbaru.
Menurut Irvan, penetapan Cianjur masih masuk dalam PPKM level 2 tidak terlepas dari angka kasus Covid-19 yang terus menurun. Selain itu juga dari penggunaan Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah sakit di Cianjur tidak begitu signifikan.
“Jika dilihat dari angka kasus di Kabupaten Cianjur ini tentunya cenderung menurun, dan angka kematian juga BOR pun tidak begitu signifikan dan cenderung menurun,” kata dr Irvan Nur Fauzi, saat ditemui di Pendopo Cianjur, kemarin (15/3).
Baca Juga:Sidak Migor, Pastikan Ketersedian AmanDinkes Panggil Terduga Pelaku Persetubuhan
Menurutnya, kondisi seperti ini tentu harus dipertahankan dan bila perlu lebih diperbaiki lagi agar pindah ke PPKM level yang lebih baik lagi.
“Untuk capaian vaksin sudah mencapai hampir 90 persen. Sedangkan untuk dosis satu dan ke dua kisaran 75 persen,” jelasnya.
Irvan mengatakan, untuk vaksin booster sendiri masih terus dilakukan. “Tetap kita lakukan untuk vaksin booster tahap satu dan dua,” paparnya.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, Cianjur satu-satunya di Jawa Barat yang paling sedikit terkena dampak penyakit Covid-19.
“Sebelumnya puncak kasus mencapai 1.100 kasus. Ternyata yang terkena Omicron ini bisa diam di rumah beli obat ke warung. Cageur (sembuh),” ujarnya.
Herman mengatakan, upaya pencegahan dari virus Covid -19 merupakan sebuah keberhasilan bersama. Meski demikian lanjut Herman, tidak harus bereuforia, tetap tawadu agar benar-benar namanya penyakit pandemi di Kabupaten Cianjur hilang dan musnah. Juga tidak ada lagi.
“Ini merupakan kabar gembira untuk masyarakat Kabupaten Cianjur, ekonomi bisa tumbuh kembali,” katanya.(yis/sri)