Cianjurekspres.net – Pedagang tahu dan tempe di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur, kembali berjualan setelah kembali mendapatkan pasokan dari para perajin yang sempat mogok selama beberapa hari.
Yayah (35) seorang pedagang tahu di Pasar Muka Cianjur, mengatakan, sejumlah perajin tahu sudah kembali memasok ke para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Cianjur sejak, Kamis (24/2), meskipun pasokan yang dikirim belum normal seperti waktu sebelumnya.
“Perajin sudah kembali masok, tapi jumlahnya masih sedikit dari yang biasanya. Normalnya 15 drum dengan isi per drum 1.000 potong tahu. Tapi, sekarang hanya dikirim 8 drum,” ujarnya, Kamis (24/2).
Baca Juga:Tanpa NuklirPasar Cipanas Miliki Kolam Pemandian Air Panas, Ini Lokasinya
Selain itu, lanjut Yayah, harga tahu terpaksa di naikkan dari sebelumnya Rp5 ribu per kantong, kini di jual dengan harga Rp8 ribu per kantong.
“Karena masih mahal, untuk satu kantong berisi 10 potong tahu, sekarang dihargai Rp8 ribu. Sebelumnya, hanya Rp5 ribu per kantong,” jelasnya.
Sementara itu, seorang perajin tahu, Adi Suardi, mengungkapkan, dia kembali memproduksi tahu setelah sempat mogok selama tiga hari, kemarin.
Menurutnya, mskipun telah melakukan mogok massal, harga kedelai impor tetap tidak mengalami penurunan, harganya masih bertahan di Rp11.700 per kilogram.
“Kasihan pedagang dan warga, jadi mau tidak mau terpaksa kembali beroperasi. Meskipun, harga kedelai impor masih tetap bertahan di Rp11.700 per kilogram,” kata Adi.
Untuk menyiasati biaya produksi, dirinya terpaksa mengurangi ukuran tahu dan membatasi jumlah produksi.
“Terpaksa ukuran kita kurangi, dan harga pun sedikit dinaikkan. Karena, permintaan tetap ada. Apalagi menghadapi bulan Ramadhan,” tuturnya.
Baca Juga:Minyak Goreng Murah Mulai DidistribusikanDewan Provinsi Diminta Ikut Bantu Selesaikan Jalan Rusak di Cianjur Selatan
Adi meminta, pemerintah segera menyelesaikan persoalan tingginya harga kedelai impor yang dinilai sangat menyulitkan para perajin tahu-tempe.(mg1/hyt)