Apdesi Batal Unjukrasa ke RSUD Sayang Cianjur

Apdesi Batal Unjukrasa ke RSUD Sayang Cianjur
BATAL: Apdesi Kabupaten Cianjur batal menggelar aksi unjuk rasa setelah melakukan audiensi dengan Dirut RSUD Sayang Cianjur, Selasa (15/2).(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

Cianjurekspres.net -Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) memutuskan untuk membatalkan rencana aksi unjuk rasa memprotes kebijakan RSUD Sayang Cianjur terkait larangan ambulans desa membawa jenazah yang sedianya digelar hari ini, Rabu (16/2).

Keputusan pembatalan tersebut setelah pihak Apdesi Cianjur melakukan audiensi dengan Managemen RSUD Sayang Cianjur yang difasilitasi Polres Cianjur.

“Kenapa dibatalkan, barusan (kemarin, red) saya difasilitasi oleh pak KBO Polres Cianjur, sama-sama bertemu dengan direktur rumah sakit, bapak dr. Dharmawan. Di situ ada kesepahaman dan kesepakatan yang intinya larangan untuk ambulans desa membawa jenazah, statemen dari pak direktur rumah sakit dicabut,” kata Ketua Apdesi Kabupaten Cianjur, Beni Irawan kepada wartawan saat ditemui di Mapolres Cianjur, Selasa (15/2).

Baca Juga:Covid-19 Kembali Hantui Nakes di CianjurDisnakertrans Akan Sampaikan ke Kemenaker Terkait Penolakan Permen Nomor 2 Tahun 2022 oleh Buruh

Sebetulnya, lanjut dia, tuntutan dari para kepala desa hanya satu, yaitu tidak menjadikan beban apabila masyarakat meninggal dunia terjadi biaya mahal.

“Akhirnya kita ada reaksi dari teman-teman para kepala desa, apalagi dengan statemen pak direktur seperti itu, ternyata pas ketemu, kita bahas sama-sama. Dan alhamdulillah statemen yang disampaikan oleh Dirut dicabut,” ungkap Beni.

Beni menjelaskan, berdasarkan hasil audensi dengan pihak rumah sakit, mobil ambulans desa boleh membawa jenazah dengan catatan mobil tersebut harus didaftarkan dulu di rumah sakit.

“Mungkin kelayakannya seperti apa, kemudian kelengkapannya seperti apa, kemudian yang paling penting adalah bagaimana sopir ambulans-nya sendiri minimal tahu dasar untuk membawa jenazah,” katanya.

Pada akhirnya, lanjut dia, pihaknya sepakat, karena tuntutannya sudah terpenuhi. Beni mengatakan, demontrasi merupakan jalan terakhir, apabila tidak ada kesepakatan maka pihaknya akan mengadukan ke dewan dan ke Bupati.

“Tapi alhamdulillah pak dr. Dharmawan luar biasa baik, kita setelah ketemu mengetahui karakter beliau, dan beliau juga mengetahui karakter kita. Intinya dua-duanya untuk kepentingan rakyat,” papar Beni.

0 Komentar