Kecamatan Cibeber Antisipasi DBD dan Cikungunya dengan Fogging

Kecamatan Cibeber Antisipasi DBD dan Cikungunya dengan Fogging
FOGGING: Tampak sedang dilakukan fogging di Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber beberapa waktu lalu.(istimewa)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Langkah antisipasi penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Cikungunya dilakukan Pemerintah Kecamatan Cibeber. Selain sosialisasi kepada masyarakat, upaya fogging juga dilakukan secara rutin melibatkan petugas dari puskesmas setempat.

Seperti yang diutarakan, Kepala Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Elan Hermawan. Dirinya mengungkapkan, sebelumya ada 12 warga yang terjangkit Cikungunya dan mengalami kelumpuhan.

“Adanya Cikungunya tersebut dikarenakan pancaroba yakni dari musim panas ke penghujan. Ada 12 warga yang terjangkit Cikungunyah, tapi waktu itu juga sudah ditangani dengan cara pengasapan,” katanya, Rabu (9/2).

Baca Juga:Petani di Cianjur Punya Cerita Unik Rambutan dan SayuranPemekaran Cianjur Selatan Menunggu Rapat Paripurna DPRD-Pemprov Jabar

Sedangkan Kepala Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Ihsan mengatakan, sebelumnya di wilayahnya ada 120 warga dari dua kedusunan yang terkena penyakit Cikungunya.

“Kejadiannya kurang lebih dua bulan terakhir, ada 120 warga yang terkena Cikungunya, sementara belum ada lagi informasi warga yang terjangkit DBD atau Cikungunyah,” katanya.

Ihsan mengatakan, pemerintah desa langsung bergerak cepat dengan melakukan pengasapan (fogging) dan kegiatan bersih-bersih di sekitaran lingkungan warga.

“Tadi saya dengar informasi ada satu orang warga badannya mulai sakit-sakit, panas, dan demam. Tapi, saya pastikan itu bukan terjangkit DBD atau Cikungunya,” katanya.

Sementara itu, Camat Cibeber, Epi Rusmana, menegaskan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan DBD atau Cikungunya pihaknya akan terus melakukan kegiatan sosialisasi rutin ke masyarakat untuk melakukan bersih-bersih dilingkungan rumahnya masing-masing.

“Kami dari Pemerintah Kecamatan Cibeber pasti akan melakukan sosialisasi tentang bahanya penyebaran DBD dan Cikungunya,” katanya.

Epi mengatakan, terbaru ada informasi warga yang terjangkit DBD namun masih bisa ditangani oleh Puskesmas.(yis/hyt)

0 Komentar