Diresmikan Budhy Setiawan, Tiga Lokasi Permukiman Padat Penduduk di Cianjur Ini Miliki IPAL

Diresmikan Budhy Setiawan, Tiga Lokasi Permukiman Padat Penduduk di Cianjur Ini Miliki IPAL
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Pengolahan air limbah domestik sebelum dialiri ke sungai menjadi sangat penting, sehingga tidak mencemari lingkungan.

Selain terus menerus melakukan sosialisasi, keberadaan alat pengolahan limbah pun menjadi salah satu faktor utama.

Melihat kondisi di atas, Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Budhy Setiawan, meresmikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal dan Tematik di tiga lokasi berbeda. Yakni, Desa Nagrak, Kelurahan Sayang dan Kelurahan Muka di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur yang termasuk dalam kawasan padat penduduk, Sabtu (8/1).

Baca Juga:M Abdul Azis Sefudin Pamit? Begini Tanggapan NasDem CianjurUnggah Postingan ‘terima kasih’ via Instagram, Abdul Azis Sefudin Pamit dari NasDem?

Perlu diketahui IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sarana untuk mengolah limbah cair. Seperti dari WC, air cuci/kamar mandi yang akrab bagi masyarakat adalah IPAL untuk limbah WC lebih dikenal dengan sebutan septic tank.

Budhy menegaskan, sosialisasi pengolahan air limbah domestik dianggap penting karena selama ini masyarakat membuang limbah domestik dengan cara langsung dialiri ke sungai.

Karena itu, dirinya menilai, sosialisasi tersebut penting dilakukan agar limbah dapat diolah dulu untuk mencapai standarisasi sehingga waktu dibuang tidak lagi mencemari lingkungan.

“Pelaksanaan kegiatan septic tank komunal ini dilaksanakan oleh masyarakat setempat dalam bentuk wadah KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat),” kata Budhy dalam keterangannya, Minggu (9/1/2021).

Dirinya mengungkapkan, pembangunan IPAL tersebut direalisasikan dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Budhy menjelaskan, adapun komponen IPAL Komunal terdiri dari unit pengolah limbah, jaringan perpipaan (bak kontrol dan lubang perawatan) dan sambungan rumah tangga.

“Dengan adanya pembangunan IPAL komunal, pembuangan limbah dari WC warga sekitar sudah tidak lagi langsung masuk ke sungai akan tetapi masuk ke dalam IPAL komunal tersebut dan juga pembangunan satu IPAL peruntukkannya untuk 100 sampai dengan 150 KK,” ucapnya.

Menurutnya, masyarakat di wilayah lokasi tersebut sudah paham akan dampak dari segi kesehatan apabila warga sering membuang limbah manusia ke sungai.

0 Komentar