Deni menyebutkan, berdasarkan uji coba yang dilakukan bersama beberapa pihak terkait. Pupuk olahan dari air seni kelinci tersebut telah membuat tanaman berkembang dengan baik.
“Uji coba dibeberapa tanaman atau tumbuhan sudah berhasil dilakukan, namun untuk uji laboratorium belum pernah, karena keterbatasan fasilitas dan kurangnya perhatian dari pemerintah,” terangnya.
Dia juga mengungkapkan, dalam penggunaan pupuk air seni kelinci tersebut dapat dicampurkan dengan air. “Misalnya untuk satu liter air bisa dicampurkan dengan 10 tutup botol,” ungkapnya.
Baca Juga:Data Simadu, Jumlah UMKM di Cianjur Tembus 53.084Imigrasi Catat Ada 133 WNA Tinggal di Cianjur
Deni beserta rekan-rekannya berharap dapat memproduksi pupuk dari air seni kelinci tersebut dalam skala yang lebih besar. Namun karena terkendala dengan jumlah kelinci, sehingga produksinya pun terbatas.
“Untuk tingkat penjualannya, saat ini dalam sehari hanya bisa menjual sebanyak 2-3 botol. Kami berharap pemerintah dan dinas terkat agar bisa lebih memperhatikan lagi, karena kami masih kekurangan fasilitas pendukung,” pungkasnya. (dik/sri)