Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Migran Service Center

Ridwan Kamil Luncurkan Jabar Migran Service Center
Jawa Barat Ridwan Kamil saat meluncurkan JSMC di Gedung Sate Bandung. (Foto: Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan sistem aplikasi informasi lowongan pekerjaan global dan navigasi para migran bernama JMSC atau Jabar Migran Service Center, di Gedung Sate Bandung.

Selain lowongan kerja di luar negeri, JMSC juga berisi informasi pelatihan tenaga kerja, kepengurusan paspor, hingga layanan pengaduan bagi para pekerja migran yang sudah mulai bekerja di luar negeri.

“Ini adalah inovasi agar warga Jabar dapat info lowongan kerja di dunia global dan layanan lainnya. Semua ada di aplikasi JMSC. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pencari kerja,” ujar Ridwan Kamil, dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga:BRI dan Pegadaian Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Tabungan EmasBP Mektan Gelar Gebyar Vaksin Presisi

Menurut Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) saat ini tak sedikit informasi lowongan kerja tersiar dari mulut ke mulut. Termasuk permasalahan yang dialami pekerja migran di luar negeri. Dengan aplikasi JMSC akan ketahuan kebutuhan tenaga kerja di berbagai negara dan perlindungan bagi pekerja migran.

“Selama ini proses komunikasi informasi pekerjaan dari mulut ke mulut, termasuk komplain yang tidak sistematis,” katanya.

Untuk itu Emil meminta aplikasi JMSC gencar disosialisasikan hingga ke tingkat RW agar terjadi perluasan kesempatan kerja. Termasuk penting agar diketahui para duta besar RI yang di negara tempat bertugasnya ada pekerja migran asal Jabar.

“Agar pekerja migran bisa terdeteksi (oleh duta besar) sehingga kalau mereka ada kesulitan bisa langsung ditolong (oleh duta besar) dan tidak terlantar,” tuturnya.

Menurut Emil, bekerja bisa di mana pun tidak harus terhalang batas negara. Ia pun dulunya adalah pekerja migran selama tujuh tahun di Amerika dan Hongkong.

Namun di era industri 4.0 saat ini calon pekerja migran dituntut untuk menguasai skil digital. Emil menyebut, dalam 20 tahun dari sekarang akan hadir 100 juta lapangan pekerjaan baru yang mayoritas di bidang teknologi informasi.

“Kebutuhan tenaga kerja sekarang banyak di bidang 4.0 seperti web developer, web designer, data grafik dan lainnya. Walaupun masih ada juga kebutuhan untuk care giver, nurse dan house keeper,” ungkapnya.

0 Komentar