Cabai Rawit Domba Kian Pedas, Tembus Rp100 Ribu/kg

Harga Bahan Pokok Naik, IRT: Ampun Pak
Ilustrasi: Harga cabai rawit domba di pasar tradisional Cianjur mengalami kenaikan mencapai Rp100 ribu per kilogram. (dok/cianjurekspres.net)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Harga kebutuhan pokok, khususnya cabai rawit domba di pasar tradisional Cianjur semakin pedas menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, yakni naik hingga tembus mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Seperti yang diutarakan Eci (25) warga asal Kecamatan Pacet, dirinya mengatakan harga kebutuhan pokok jenis sayuran atau bumbu dapur saat ini cenderung mengalami kenaikan.

“Saya beli cabai rawit domba merah, sekarang 1/4 kg Rp25 ribu, artinya dalam per satu kg kisaran Rp100 ribu,” kata Eci, Minggu (19/12).

Baca Juga:Ada 8,26 Juta Orang Indonesia Mengungsi Akibat Bencana AlamRevitalisasi Setu Rawa Kalong Siap Jadi Wisata Unggulan di Jabar

Selain cabai rawit, ungkapnya, daging ayam pun mengalami kenaikan harga menjadi kisaran Rp36 ribu hingga Rp38 ribu per kg. “Daging ayam pun sama kembali naik, saya juga bingung karena ketika saya kembali menjual harus bagaimana?,” katanya.

Hal senada juga diutarakan Rokayah (40), warga Kampung Gunungputri, Kecamatan Pacet. Dirinya mengatakan, harga kebutuhan pokok seperti cabai rawit naik melambung.

“Sekarang kalau beli Rp2 ribu di warung kecil, hanya dikasih delapan biji, bahkan enam biji sangking mahalnya harga cabe rawit sekarang ini,” ujarnya.

Sementara itu, Staf UPTD Pasar Cipanas, Adi Sudrajat mengatakan, fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok jelang libur seperti Natal dan Tahun Baru memang sudah hal yang biasa.

“Kenaikan harga sembako memang cenderung sudah hal yang biasa, terlebih disaat akan memasuki libur panjang seperti Natal dan tahun baru,” ujarnya.

Adi mengatakan, adanya kenaikan harga cabai tersebut juga bisa dikarenakan faktor kelangkaan. “Bisa juga sudah mulai langka, mungkin karena cuaca atau memang banyak peminatnya terlebih jelang libur natal dan tahun baru,” paparnya.

Terpisah, Badru, Petani holtikultura asal Kampung Gunungputri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, mengaku harga sayuran saat ini cenderung plin-plan atau tidak menetap.

Baca Juga:Diganjar Tiga Penghargaan oleh Kemenkeu RI, BRI Jadi Dealer Utama Terbaik Selama 4 Tahun Berturut-turutPekerja Aktif di Masa Pandemi Jangan Sampai Dehidrasi

“Saya juga bingung, harga sayuran saat ini dibilang naik memang ada yang naik, dibilang turun banyak juga harga sayuran saat ini mengalami penurunan,” katanya.

Badru mengatakan, di penghujung tahun harga sayuran yang paling banyak diminati seperti bawang daun, kol, wortel, wangsih, dan juga poling horinso.

0 Komentar