Menurutnya, jika yang dipakai data riil Disdukcapil selisihnya kurang lebih 100 ribuan atau 1,8 juta jiwa yang wajib vaksin. “Nanti kita akan coba menyisir (Warga belum divaksin) dari data Disdukcapil door to door oleh petugas Puksesmas. Kemudian juga koordinasi intens lagi dengan kecamatan untuk data-data yang mungkin perlu pembaruan di NIK masyarakat yang belum bisa terinput,” ujar Yusman.
Lebih lanjut Yusman menegaskan, minimal capaian vaksinasi Covid-19 di Cianjur hingga akhir tahun mencapai 70 persen. “Kalau 100 persen sepertinya susah, karena di lapangan sudah susah mencari sasaran. Kita saat ini sudah door to door mengunjungi ke setiap rumah-rumah penduduk yang menurut data Disdukcapil belum di vaksin kita datangi,” tandasnya.(hyt)