Tujuh Kampung di Waringinsari Takokak Rawan Longsor

Tujuh Kampung di Waringinsari Takokak Rawan Longsor
Sejumlah warga di Kampung Bobojong, Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak sedang melakukan kerja bakti memperbaiki akses jalan yang terkena longsor beberapa waktu lalu.(foto/istimewa)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Sebanyak tujuh kampung di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokan, berada dalam lokasi rawan bencana tanah longsor. Akibatnya, setiap hujan turun warga di kampung tersebut harus waspada.

Informasi yang dihimpun, ketujuh kampung yang rawan longsor tersebut, yakni, Bobojong, Cibuluh, Cimanggu, Sinar Pusaka, Sukarama, Buniwangi dan Gelar Anyar.

Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharam Abdurahman mengatakan, khusus di bulan ini dua dari dari tujuh kampung tersebut sudah dilanda bencana tanah longsor. Diantaranya di Kampung Bobojong, dimana satu rumah tertimpa material longsor dan terjadi longsor susulan. Sedangkan yang kedua di Kampung Gelar Anyar, yakni bangunan pondok pesantren terkena longsor.

Baca Juga:Inmendagri PPKM Level 3 Terbit, Satgas Covid-19 Cianjur: Perayaan Tahun Baru DilarangTiga Mahasiswa dan Pengusaha Burgerchill Ini Dapat Beasiswa BRI Peduli-Creation 2021

“Yang terparah di Kampung Bobojong, satu rumah yang tertimpa longsor, dan kemarin pun terkena longsor susulan. Selain itu juga di kampung Gelar Anyar, satu bangunan pesantren terkena longsor,” kata dia kepada Cianjur Ekspres melalui sambungan telepon seluler, Rabu (24/11).

Khusus di Kampung Bobojong, Nadir mengatakan, pemilik rumah tetap tidak mau pindah ke lokasi yang aman dan memilih tetap bertahan meski berada di daerah rawan bencana tanah longsor. Sehingga ketika hujan turun, mereka hanya diimbau untuk mengungsi.

“Warganya tidak mau pindah, keukeuh karena mungkin tanahnya di sana dan dia tidak mau meninggalkan tanahnya itu,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana longsor, Nadir mengaku, pihaknya sudah mengimbau Ketua RT dan RW agar warga selalu tetap waspada ketika hujan turun.

“Kami juga sudah melakukan imbauan kepada RT dan RW menginformasikan manakala ada hujan gede, masyarakat harus sigap dan segera melapor. Jadi ada peringatan dini,” katanya.

Dirinya pun menegaskan, pihak desa hanya baru bisa sebatas memberikan imbauan kepada warga. “Upaya kami baru sebatas itu, karena dari segi anggaran kan kami belum ada anggaran. Walaupun kemarin secara swadaya dilaporkan ke pihak kecamatan, dan kemarin ada dari BPBD bantuan berupa beras,” tandasnya.(dik/hyt)

0 Komentar