“Punten (maaf,red), saya tidak mubazir datang kesana, benar, saya bisa dipertanggungjawabkan dan kesana punten (maaf,red) saya tidak bermain. Studi tiru bekerja dari pagi sampai larut malam terus-terusan, saya bilang kita kesini bukan untuk jalan-jalan tapi untuk cari ilmu setelah itu kita pulang, bareng tidak ada yang pisah-pisah,” sambung Herman.
Diberitakan sebelumnya keberangkatan Bupati Cianjur, Herman Suherman bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka Bimbingan Teknis (Bimtek) inovasi pelayanan publik ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis (11/11) lalu menuai sorotan dari berbagai pihak.
Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Jumati, mengaku sangat menyayangkan keberangkatan 54 orang jajaran OPD beserta bupati ke Banyuwangi hanya untuk melakukan kegiatan bimtek pelayanan publik.
Baca Juga:Rumah Semi Permanen Hangus Dilalap Si Jago MerahWorld Superbike Mandalika, BRI Hadirkan Promo Pacu Pariwisata Nasional
“Sah-sah saja selama untuk kemajuan Cianjur. Tapi, tidak seharusnya setiap OPD terlebih saat ini Cianjur sedang gencar gencarnya vaksinasi,” katanya, Senin (14/11).
Menurutnya, jika hanya untuk bimtek sebaiknya tidak harus pergi sampai ke luar daerah karena Cianjur pun banyak tempat yang strategis dan bagus. “Kenapa harus keluar, Cianjur juga banyak tempat yang bagus,” ucap Jumati.
Hal serupa juga diutarakan, Ketua Umum HMI Cabang Cianjur, Elsa Krismawati, dirinya mempertanyakan urgensi keberangkatan bupati bersama 54 orang dari OPD ke Banyuwangi, Jawa Timur selama tiga hari.
“Yang jadi pertanyaan saya, se urgen apa keberangkatan Bupati Cianjur Herman Suherman, bersama 54 (orang) dari OPD-nya ke Banyuwangi Jawa Timur hanya untuk melakukan kegiatan bimtek pelayanan publik,” kata Elsa saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/11).
“Hal ini dinilai hanya membuang-buang anggaran saja, melihat kondisi carut marut Kabupaten Cianjur di penghujung tahun,” sambungnya.
Elsa menegaskan, Pemerintah Kabupaten Cianjur seharusnya dapat lebih bijak dalam menggunakan anggaran maupun melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak urgen.
“Pelatihan-pelatihan semacam bimtek ini kan tentunya memerlukan anggaran atau biaya yang tidak sedikit. Terlebih memboyong OPD, masalah pelayanan publik dan teknisnya di lapangan kan dapat dibuat lebih simpel dan hemat. Mengapa tidak di Cianjur saja, gunakan fasilitas yang ada saya rasa itu lebih bijak,” ungkapnya.