Cianjurekspres.net – Kepolisian masih kesulitan mengidentifikasi anggota geng motor yang melakukan pembacokan hingga mengakibatkan seorang pemuda meninggal di Desa Jati, Kecamatan Bocongpicung, Rabu (8/9). Pelaku sampai saat ini masih berkeliaran bebas.
Kapolsek Bojongpicung, Iptu Eriyanto, membenarkan pihaknya masih belum menemukan titik terang terkait kasus pembacokan yang menewaskan Saepul (22) pada Rabu (8/9) lalu.
Menurutnya rekaman CCTV yang buram membuat polisi sulit mengidentifikasi kendaraan ataupun wajah para pelaku.
Baca Juga:Minta Kenaikan UMK, SPN Kabupaten Cianjur Temui BupatiKualitas Sayur Brokoli Buruk, Petani di Pacet Alami Kerugian
“Belum (tertangkap). Sedikit pelik. Karena CCTV-nya kurang jelas, jadi sulit mengidentifikasi identitas pelaku,” ujar dia, kemarin (27/10).
Menurutnya, Polsek dan Polres sedang berkoordinasi dengan tim IT Polda Jawa Barat untuk memperjelas video CCTV sehingga kendaraan dan wajah pada pelaku bisa diidentifikasi.
“Informasi terakhir Polres Cianjur koordinasi dengan Polda untuk memperjelas video CCTV. Mudah-mudahan ada hasilnya sehingga kasus ini bisa segera terungkap dan pelaku secepatnya tertangkap,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang pemuda asal Kampung Mekarjaya, Desa Jati, Kecamatan Bojongpicung yakni Saepul (22) dan Juliana (21) terluka parah akibat dibacok anggota geng motor. Bahkan satu diantaranya tewas akibat luka serius di bagian perut.
Insiden pembacokan pada korban yang bernama Saeful (22) dan Juliana (21) itu berawal ketika keduanya sedang berada di pos jaga di lingkungan rumahnya, Rabu (8/9) dini hari.
Tiba-tiba keduanya mendengar ada keributan di luar, dan keduanya memutuskan mengecek keluar untuk memastikan situasi.
Namun saat keduanya keluar, tiba-tiba seorang pelaku langsung menghampiri korban dan menyerang kedua korban dengan membabi-buta dengan senjata tajam berupa celurit.
Baca Juga:Petugas Gabungan Bersihkan Eceng Gondok di Waduk CirataAneh! Pemkab Cianjur tak Tahu Bangunan SMAN 2 Masuk Cagar Budaya
Akibatnya, kedua korban mengalami luka parah pada sejumlah bagian tubuhnya dan harus mendapatkan penanganan medis intensif di RSUD Sayang Cianjur.
Sayangnya akibat luka parah di bagian perut, korban bernama Saeful meninggal dunia usai beberapa jam menjalani perawatan intensif.
(mg1/sri/nik)