Bupati Bebani Camat Sukseskan Vaksinasi, Tak Sesuai Siap-siap Evaluasi

vaksin anak
Vaksin anak di Jawa Barat dilakukan bertepatan dengan puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Provinsi Jabar tahun 2021 secara hybrid. (ilustrasi)
0 Komentar

BUPATI Cianjur, Herman Suherman menegaskan akan melakukan evaluasi bagi para camat yang tidak mencapai target dalam melaksanakan vaksinasi di wilayahnya. Sanksinya pun tidak main-main, bisa diberhentikan atau dipindahkan.

“Semua camat harus melaksanakan vaksinasi sesuai dengan target yang diberikan di Asisten 1. Per kecamatan ada target per hari harus sekian, seminggu harus sekian. Kalau tidak memenuhi target di evaluasi. Evaluasi dulu baru sanksi. Sanksinya bisa diberhentikan, bisa dipindahkan lagi,” kata Herman kepada wartawan usai pelantikan pejabat Eselon III dan IV Lingkungan Pemkab Cianjur di Taman Pancaniti, Pendopo Bupati, Senin (11/10).

Menurut Herman, langkah tegas tersebut dilakukan karena Pemerintah Kabupaten Cianjur ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Dirinya mengungkapkan, dalam satu hari sebanyak 50 ribu orang mendapat vaksinasi Covid-19.

Baca Juga:Injabar Nilai Cisel Layak Menjadi CDPOBKabar Baru CDOB Cisel, Tinggal Tunggu Persetujuan Bersama Gubernur dan DPRD Jabar

“Kemarin koordinasi dengan Pemprov, Polri/TNI, insyaAllah (stok vaksin) cukup. Minimal 50 ribu per hari, termasuk TNI/Polri,” katanya.

Bahkan dalam sambutannya saat pelantikan, Herman menekankan target vaksinsi tersebut harus dilaksanakan sebaik-baiknya untuk menjaga imunitas masyarakat Kabupaten Cianjur.

“Saya tidak segan-segan apabila ada para camat, kades yang tidak mengindahkan melaksanakan tugas yang diberikan dari pemerintah untuk vaksiasi. Saya tidak segan-segan untuk mengevaluasi para camat dan para OPD juga para lurah. Karena kita berkomitmen agar Covid-19 ini di Cianjur segera hilang,” tandasnya.

Lebih lanjut Herman mengimbau kepada para camat apabila stok vaksin Covid-19 habis harus cepat melaporkan dan tidak boleh menyimpan stok vaksin. “Sehingga 50 persen dari target 1,8 juta bisa terselesaikan dalam waktu tidak terlalu lama,” katanya.

Menurutnya, walapun saat ini Kabupaten Cianjur sesuai SK Mendagri berada di level 3, namun itu terhadap persoalan vaksin. Sedangkan terkait level terhadap penanganan Covid-19 dari Provinsi Jawa Barat, bahwa Cianjur satu-satunya kabupaten yang sudah level 1.

“Kita ingin kembali ke level 2 lagi, bahkan terus sampai 70 persen (vaksin) sama-sama Covid-19 dengan vaksin level 1,” ucap Herman seraya mengatakan jika vaksinasi dosis 1 dan 2 sudah mencapai 35 persen sedangkan dosis 1 baru sekitar 25 persen.(hyt/sri)

0 Komentar