Budhy Setiawan Dorong Cianjur Jadi Sentra Benih Kentang

Budhy Setiawan Dorong Cianjur Jadi Sentra Benih Kentang
Anggota Komisi IV DPR RI Budhy Setiawan saat melakukan penanaman benih kentang varietas Granola di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Rabu (6/10).(istimewa)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Anggota Komisi IV DPR RI, Budhy Setiawan mendorong Kabupaten Cianjur menjadi sentra benih kentang kedepannya. Pasalnya Cianjur memiliki potensi yang luar biasa, khususnya di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas berada di ketinggian lebih dari 1000 mdpl dan akses yang cukup dekat dengan Jakarta.

Hal tersebut diutarakan Budhy usai melakukan penanaman benih kentang varietas Granola di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Rabu (6/10). Hadir pula Ketua Kelompok Tani Taruna Tani, Kepala Desa Sindangjaya H. Deden Muhammad Syahir, Kepala BPTP Jawa Barat, Yiyi Sulaeman.

“Kabupaten Cianjur perlu mengantisipasi kesulitan benih kentang, padahal daerah ini sangat berpotensi, yaitu di Kecamatan Cipanas yang merupakan dataran tinggi. Selain itu lokasinya dekat ibukota, potensi pasar lebih dekat dibanding dengan sentra penghasil Kentang lainnya di Jabar,” jelas Peneliti BPTP Jawa Barat, Dr. Meksy.

Baca Juga:Sekolah Ambruk, DPRD Panggil Dinas PendidikanRp29 Triliun Rights Issue BRI berasal dari Foreign Buy, Dirut BRI Ungkap Kiat Suksesnya

Menurut Budhy, permasalahan pada petani kentang saat ini terbagi menjadi beberapa hal diantaranya pada modal, pasar, dan teknologi, serta potensi SDM.

“Diluar negeri teknologi itu mahal, tetapi di Kita gratis. Beruntung di Jawa Barat ada BPTP, manfaatkan teknologinya,” tuturnya dihadapan para petani.

Ia pun mengharapkan melalui kegiatan ini dapat mendorong petani Cipanas secara khusus dan Cianjur secara umum untuk dapat menjadi penangkar benih, bahkan sentra benih kentang kedepannya.

Budhy mengungkapkan Pada penanaman perdana ini, diprediksi saat panen yang diperoleh diperkirakan dari kentang yakni sebesar 25 ton per hektar. Hasil ini diketahui sebesar 75 persen rata-rata dengan produktivitas nasional.

“Produksi tanam perdana komoditas kentang di atas rata-rata nasional yaitu 25 ton perhektar, ini baru tanam pertama sehingga tanam kedua dan seterusnya hasil dipastikan lebih bagus,” tandasnya.

Menurut Budhy, hal ini memang pekerjaan yang tidak mudah, tapi bila dikerjakan dengan bersinergi antara petani dan pemangku kebijakan, ternyata tidak sampai setahun berkat team work yang mengerjakan.(hyt)

0 Komentar