Cianjurekspres.net – Sedikitnya 40 sekolah tingkat SMP dan 72 sekolah tingkat SD di Kabupaten Cianjur mengalami rusak berat. Hal itu terjadi selama masa pandemi Covid-19 atau sekitar 1,5 tahun terakhir.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur mengimbau kepada pihak sekolah untuk menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk perbaikan.
“Jadi sekolah ditinggal selama 1,5 tahun, tapi kita selalu mengimbau agar sekolah dirawat dengan baik. Dan buktinya sekarang kita lihat beberapa sekolah melakukan penataan,” ujarnya Kepala Disdikbud Kabupaten Cianjur Himam Haris, Senin (27/9).
Baca Juga:Budhy Setiawan Resmikan Jalan Usaha Tani, Komitmen Majukan Pertanian di CianjurRibuan Ikan Mas Mati Mendadak, Petani KJA Rugi Puluhan Juta Rupiah
Himam mengatakan, ada lomba secara virtual di sekolah agar mereka memberikan video-video kepada Disdik, bagaimana melalukan penataan di sekolahnya masing-masing.
“Alhamdulillah sekolah tingkat SD dan SMP sudah banyak masukan di setiap gugus kalau SD, kalau SMP setiap rayon ada unggulan-unggulan yang memang harus di contoh,” ungkapnya.
Dia menuturkan, selama pandemi Covid-19, pihak sekolah banyak yang mengembangkan ecobrick, green School dan juga banyak yang membuat berbagai inovasi tentang pembelajaran di saat tatap muka.
“Untuk alokasi anggaran dinas tidak menyediakan alokasi anggaran, kami imbau kepada mereka untuk memanfaatkan dana BOS semaksimal mungkin untuk penataan sekolah,” kata dia.
Selama belajar daring, Himam mengungkapkan Disdik banyak menerima laporan yang melaporkan sekolah yang rusak, dari mulai kerusakan ringan hingga berat.
“Kalau berat kami sedang mengupayakan rehab di beberapa sekolah, kurang lebih di SMP ada 40 sekolah rusak berat dilakukan perbaikan, dan SD 72 sekolah,” tutupnya. (hyt/job3/sri)