Alun-Alun Cianjur akan Dibuka, Pengunjung yang Masuk Harus Sudah Divaksin

Alun-Alun Cianjur akan Dibuka, Pengunjung yang Masuk Harus Sudah Divaksin
RI Joko Widodo (Jokowi) saat melihat alun-alun Cianjur sekaligus meresmikan pembukaannya beberapa tahun lalu.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Taman Alun-alun Cianjur akan kembali dibuka setelah vaksinasi bagi warga Cianjur sudah mencapai 50 persen. Nantinya ketika dibuka, pengunjung yang masuk ke Alun-alun Cianjur harus sudah divaksin.

“Alun-alun kami persiapkan dulu, dan kami evaluasi Covid-19. Kalau Covid-19 semakin baik jumlah vaksin di Cianjur sudah banyak akan saya buka,” ujar Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada wartawan, Senin(27/9).

Herman mengungkapkan, saat ini sedang fokus melakukan vaksin, sehingga nanti yang masuk ke Alun-alun itu harus sudah divaksin, dan juga jika belum divaksin harus VCR 24 jam.

Baca Juga:Usai Dikukuhkan, Ini PR Pengurus Baznas Cianjur Periode 2021-2026Puluhan Bangunan Sekolah Rusak Berat Selama Pandemi Covid-19

“Kita sebetulnya sudah di level 1, cuman vaksinnya belum mencapai 50 persen. Makanya kalau vaksinnya sudah mencapai 50 persen akan saya buka,” kata Herman.

Sehingga, lanjut Herman, sudah tidak repot lagi mengecek satu persatu. Kalau misal sekarang Alun-alun dibuka, orang yang belum divaksin masuk ke Alun-alun dinilai berbahaya. “Jadi tunggu sabar sebentar,” kata dia.

Sementara itu, Herman mengungkapkan, saat ini perkembangan vaksin setiap hari naik terus, karena yang sudah divaksin di dosis pertama sudah hampir 20 persen lebih.

“Kalau diakumulatifkan seluruhnya yang sudah divaksin hampir 27 persen. Stoknya Alhamdulillah sekarang, pusat itu melihat stok. Kalau vaksin habis dikirim lagi, tapi kalau vaksin masih ada kita tidak dikirim,” ungkap Herman.

Tentunya, Herman mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap harus tetap didaftarkan dulu melalui aplikasi, sehingga vaksin datang, vaksin yang diberikan ke masyarakat akan sama.

“Kita misal di drop vaksin 10.000 misalkan, yang 5.000 dapat online, yang 5.000 sudah disuntikan tapi tidak online, dianggapnya masih ada. Jadi aplikasi tetap harus dilaksanakan,” tutupnya. (hyt/job3/sri)

0 Komentar