Dokumen Amerika Danai Penelitian Covid-19 di Wuhan Beredar, Senator Paul Tuding Fauci di Twitter

Dokumen Amerika Danai Penelitian Covid-19 di Wuhan Beredar, Senator Paul Tuding Fauci di Twitter
Ahli Penyakit Menular Amerika Serikat dr. Antony Fauci
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Ahli Penyakit Menular Amerika Serikat dr. Antony Fauci disebut berbohong setelah beredarnya dokumen AS mendanai penelitian Covid-19 di Wuhan, Tiongkok. Fauci menentang klaim dokumen tersebut, bahwa Institut Kesehatan Nasional tidak menyediakan dana untuk penelitian ‘gain-of-action’ di laboratorium Wuhan.

Menurut laporan New York Post, Senator Rand Paul memimpin kecaman terhadap Fauci setelah dokumen menunjukkan hibah terperinci yang diberikan kepada EcoHealth Alliance, sebuah organisasi nirlaba yang menyalurkan dana untuk penelitian virus Corona kelelawar ke Institut Virologi Wuhan. Dokumen-dokumen tersebut adalah proposal hibah yang sebelumnya tidak dipublikasikan.

Dokumen itu diajukan oleh EcoHealth Alliance dengan penggagasnya adalah Peter Daszak kepada NIAID yang dipimpin Fauci.

Baca Juga:Ribuan Orang Terdeteksi Positif Covid Saat Masuk Mall, APPBI: Lakukan IsolasiObjek Wisata Kembali Buka, Pengunjung Masih Sepi

Pejabat kesehatan telah berulang kali bersikeras bahwa pendanaan federal di laboratorium Wuhan tidak ditetapkan sebagai penelitian yang memodifikasi agen biologis dan dapat meningkatkan daya menular dan virulensinya. Setelah dokumen yang diperoleh The Intercept dipublikasikan, Senator Paul menuding Fauci di Twitter.

“Ini soal kebohongan oleh dr. Fauci, khususnya tentang pendanaan agensinya untuk penelitian Covid-19 di Wuhan,” katanya.

Dalam posting selanjutnya di Twitter di hari yang sama, senator merujuk masalah tersebut ke Departemen Kehakiman. Sehubungan dengan ini, dia men-tweet bahwa dia meminta agar kesaksian Fauci ditinjau ulang karena menurutnya Fauci tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Kongres.

“Laporan ini sangat jelas bahwa (Fauci) harus bertanggung jawab,” kata sang senator.

Laporan ini menunjukkan bahwa proposal hibah yang terkandung dalam dokumen tersebut diperuntukkan dalam sebuah proyek bernama ‘Memahami Risiko Munculnya Virus Korona Kelelawar’ yang melibatkan ribuan pemeriksaan sampel kelelawar. Hibah lebih dari USD 3 juta diberikan untuk jangka waktu lima tahun antara 2014 dan 2019. Menyusul pembaruan dana tersebut pada 2019, proyek tersebut ditangguhkan pada 2020 di bawah pemerintahan Trump.

Hibah yang diarahkan ke Institut Virologi Wuhan untuk penelitian virus Korona kelelawar berjumlah USD 599.000. Dikhawatirkan proyek tersebut memiliki risiko tertinggi terpapar SARS.

Lantas, bagaimana faktanya. Sebuah laporan KCBS melalui MSN News, ahli biologi molekuler Universitas Rutgers Richard Ebright menegaskan bahwa dokumen yang beredar telah memperjelas bahwa Francis Collins, Direktur NIH, dan Fauci yang mengaku tidak secara finansial mendukung penelitian itu dari kemungkinan risiko patogen adalah kebohongan. Materi-materi tersebut menunjukkan bahwa NIH selama periode lima tahun memberikan dana hibah kepada EcoHealth dengan subkontrak ke laboratorium Wuhan yang didukung secara finansial.

0 Komentar