Cianjurekspres.net – Pedagang musiman di Cianjur yang menjual pernak pernik bendera merah putih menjelang HUT RI mengeluh lantaran kurangnya pembeli dimasa PPKM hingga 50 persen dari biasanya.
Fajar (23) salah seorang penjual bendera di Jalan Siliwangi Cianjur, mengatakan, tahun lalu sebelum adanya PPKM pendapatan dari hasil penjualan bendera jelang 17 Agustus bisa mencapai Rp700 ribu per hari. Namun saat ini hanya mencapai Rp350 ribu per hari.
“Sangat menurun kurang lebih 50 persen. Sebelum PPKM per hari kita bisa mendaptkan Rp700 ribu per hari, namun saat ini hanya Rp350 rebu per hari,” ujarnya, Senin (16/8/2021).
Baca Juga:HUT RI ke-76, Bupati Cianjur Imbau Tidak Lakukan Kegiatan yang Timbulkan KerumunanSelama Masa Pandemi, Rp161 Triliun Kredit Mikro BRI Tersalurkan ke Sektor Pertanian
Penurunan omset juga dirasakan Anggi Maulana (23) seorang pedagang pedagang bendera di Jalan KH Abdullah Bin Nuh. Menurutnya selama dia berjualan dari 28 Juli kemarin hingga hari ini hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp9 juta.
“Saya mulai jualan 28 Juli kemarin. Sampai hari ini saya mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp9 juta. Kalau biasanya sebelum Covid-19 dari 28 Juli sampai hari ini bisa mencapai Rp18 juta,” katanya.
Harga bendera yang mereka jual pun beragam mulai dari yang paling kecil Rp5 ribu sampai yang paling besar Rp350 ribu.
“Beragam kita ada yang kecil dengan harga Rp5 ribu sampai yang besar dengan harga Rp350 ribu, termasuk umbul-umbul. Namun yang paling laris yang biasa harga Rp25 ribu,” ungkapnya.
Mereka berharap, pandemi Covid-19 bisa cepat selesai supaya keadaan membaik seperti biasanya sehingga tidak menghambat penjualan mereka yang mengandalkan penjualan di hari-hari besar.
“Kita kan sehari-hari kerja serabutan dan mengandalkan hari-hari besar. Mudah-mudahan pandemi bisa cepat selesai sehingga penjualan kita juga kembali normal,” pungkasnya.(mg1/hyt)