Cianjurekspres.net – Koordinator Nasional Sahabat Airlangga, Deden Nasihin, mengapresiasi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang menyempatkan ziarah ke situs makam Ki Ageng Gribig di Klaten dalam kunjungan kerjanya ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ziarah yang dilakukan Airlangga ke situs makam Ki Ageng Gribig merupakan sebuah penghargaan terhadap jasa leluhur kepada bangsa ini. “Kita sebagai penerus yang melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri ini jangan melupakan sejarah,” kata Deden Nasihin, Rabu (23/6/2021).
Deden menegaskan, pihaknya sangat mengapresiasi dan tentunya mendukung upaya-upaya seperti itu dalam rangka menghargai, menghormati dan memuliakan pendiri bangsa, ulama serta Waliyullah (Wali Allah) yang telah menorehkan sejarah panjang dalam perjuangan bangsa ini.
Baca Juga:P3DTPQ Cianjur Sambut Baik Instruksi Bupati Masuk SMP/MTs Harus Lampirkan Ijazah DTABRI Dinobatkan Sebagai Bank Terbaik di Indonesia Versi The Asian Banker
Dilansir dari jabarekspres.com, Ki Ageng Gribig adalah ulama besar yang menyebarkan Islam di Desa Krajan, Jatinom, Klaten dan sekitarnya. Ia juga dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V. Sebelumnya, Airlangga menyerahkan bantuan sebanyak 50 ribu butir telur, ayam potong dan motor sampah kepada warga Jatinom, Sabtu (19/6).
Bantuan ini sempat dicatat dalam rekor MURI sebagai bantuan telur ayam terbanyak ke masyarakat. Penyerahan bantuan bagian dari kampanye makan telur ayam yang saat ini digalakan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan kebutuhan gizi dan imunitas tubuh.
“Sumbangan ini bentuk kepedulian beliau kepada masyarakat Jatinom. Kami sangat menghargai bantuan ini. Pak Airlangga masih sangat peduli dengan leluhurnya dan budaya yang ditinggalkan oleh Ki Ageng Gribig,” ujar Ketua Yayasan Ki Ageng Gribig, Ebta Tricahya saat dimintai keterangan setelah kampanye makan telur ayam dan penyerahan bantuan.
Menurutnya, ziarah ke makam Ki Ageng Gribig ini hampir setiap tahun dilakukan oleh Airlangga. Hanya tahun lalu sempat terhenti karena pembatasan dampak pandemi Covid-19. “Sejak kecil pak Airlangga sering diajak nyekar bersama keluarga ke makam Ki Ageng Gribig untuk mengirimkan doa kepada leluhur,” kata Ebta.
Diketahui, Airlangga meneruskan amanat dari ayahnya, R. Hartarto Sastrosoenarto (Menteri era Seoharto), untuk merawat lokasi kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig. Selain itu juga meneruskan tradisi “Yaqowiyu” yang dilakukan Ki Ageng Gribig untuk masyarakat sejak lama.