Dasamuka Jawa

1000 Tahun
ilustrasi disway.(net)
0 Komentar

Di dermaga itu William menjadi orang terakhir yang naik kapal. Ia masih menunggu kedatangan sahabatnya yang berjanji akan mengucapkan selamat jalan di pelabuhan.

Si teman ternyata hanya mengutus seseorang berpakaian santri. Yang datang terlambat dan tergesa-gesa. Si utusan minta maaf. Teman baik William tidak bisa mengantar ke pelabuhan karena perang melawan Belanda harus segera dimulai. Dan si teman ternyata adalah salah satu panglima perang kepercayaan Diponegoro.

William sebenarnya sudah bertekad untuk hidup di Jawa sampai mati. Demikian juga seorang pengusaha Inggris di bidang perkebunan. Yang bersama anak gadisnya sangat cinta Jawa. Tapi mereka itu akhirnya harus kembali ke Inggris karena Jawa tidak lagi aman.

Baca Juga:Bandung Barat Gandeng Le Minerale di HUT Ke-14Cianjur Menjadi Percontohan Ruang Isolasi Desa Pasien Covid

Ketika perang Diponegoro pecah, William sudah berada di Skotlandia. Kalau tidak, mungkin ia termasuk yang akan ditangkap Belanda. Ia ilmuwan. Ia penulis. Ia wartawan untuk London Times.

Begitu banyak pengetahuan baru saya dapatkan dari novel ini. Misalnya bagaimana profesi penulis di zaman itu. Juga bagaimana kelakuan Hamengkubowono IV. Yang menjadi raja saat masih sangat belia. Yang hanya jadi boneka ibunya dan boneka Belanda. Yang lebih sibuk memuaskan diri dengan hobinya: balapan kereta kuda di jalan-jalan Yogyakarta yang berdebu. Yang selalu membawa banyak korban jiwa pengawalnya. Yang akhirnya mati muda akibat foya-foya.

Juga bagaimana Sultan Hamengkubuwo V dilantik jadi raja di usia yang masih 2 tahun. Agar tetap bisa dijadikan boneka. Agar Diponegoro tidak naik takhta.

Dan yang saya juga belum pernah tahu adalah: bagaimana raja Jawa membuat arena bronjong. Untuk mengadu manusia lawan harimau. Sebagai bentuk hukuman kepada penjahat. Juga kepada musuh pribadi keluarga raja Jawa.

“Musuh pribadi” di situ termasuk tokoh yang tidak rela anak perempuan atau istrinya diminta raja.

Adakah keterlibatan Inggris di dalam perang Diponegoro? Inggris, ketika masih menjajah Jawa, memang menginginkan Diponegoro yang tampil menjadi raja Jawa. Agar bisa menyejahterakan rakyat Jawa. Tapi Inggris kalah perang. Belanda kembali berkuasa di Jawa.

William yang datang ke Jawa saat Inggris masih berkuasa mencoba tetap bertahan di Jawa di bawah pemerintahan Belanda. William melihat betapa penguasa baru Belanda itu menyengsarakan rakyat. William melihat betapa rakyat tidak puas pada Belanda. William memang sering ke pesantren Bagelen untuk mengetahui dinamika kaum Islam zaman itu.

0 Komentar