Wujudkan Generasi Emas di 2045 Melalui Posyandu

Wujudkan Generasi Emas di 2045 Melalui Posyandu
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara di Horison Green Forest Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (25/5/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara guna memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Selain memastikan balita mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup, Pendamping Posyandu berperan penting dalam mencegah stunting.

Emil (sapaan Ridwan Kamil) menyebut, pendamping Posyandu memiliki tugas penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. “Mereka yang lahir atau balita saat ini, di 2045 akan berusia 20-25 tahun. Dan tahun tersebut (2045), Indonesia akan menjadi negara adidaya. Asalkan produktif dan kompetitif anak mudanya,” kata Emil dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/5/2021).

Pemerintah Provinsi Jabar menyalurkan bantuan keuangan Rp78,5 miliar untuk operasional 49.509 Posyandu dan operasional Pokja di 5.312 desa. Bantuan keuangan tersebut diberikan untuk menjaga performa Posyandu dalam memberikan layanan dasar kesehatan kepada masyarakat.

Baca Juga:Enam Rumah di Cibeber Cianjur Terancam Longsor, Puluhan Jiwa MengungsiRidwan Kamil Rancang Batik Khusus Super Junior

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jabar memberikan bantuan keuangan sebesar Rp26,9 miliar untuk membantu operasional 27 Pokjanal (Kelompok Kerja Operasional) Posyandu Kabupaten Kota, 627 operasional Pokjanal Posyandu Kecamatan, 645 Pokja Kelurahan, dan operasional 10.194 Posyandu Kelurahan.

“Hari ini kita mulai sebuah proses yang sudah lengkap yaitu pemberian hibah untuk lebih dari lima ribuan Posyandu se-Jabar, kepada 300.000 Kader Posyandu yang tersebar. Ada hibah Rp78,5 miliar untuk kader dan Rp26,9 miliar untuk kabupaten/kota sebagai pembina Posyandu se-Jabar,” ucapnya.

Emil juga menuturkan, selain menciptakan SDM yang memiliki fisik yang sehat, Pendamping Posyandu berperan penting dalam menekan angka kasus stunting di Jabar.

“Kedua saya titip stunting Jabar harus minim. Dari 30 persen diawal jabatan, sekarang sudah 26 persen dan terus sampai suatu hari nol stunting,” tuturnya.

Demi menangani stunting di Jabar, kata Emil, manajemen data harus terus diperkuat. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi terkait manajemen data. Oleh karena itu, ia berpesan kepada Pendamping Posyandu untuk meningkatkan literasi digital.

“Untuk pengelolaan manajamen data secara digital di Kabupaten Sumedang sudah saya titipkan. Kemudian juga kepada daerah-daerah yang Posyandu-nya belum banyak, itu harus terus ditingkatkan, sehingga akhirnya tidak ada bayi yang lahir di Jabar yang tidak tersentuh oleh program kesehatan,” tutupnya.(rls/nik)

0 Komentar