Pengetatan Larangan Mudik Mendadak, Pemkab Cianjur Akui Belum Siap Lakukan Penyekatan

Bupati Cianjur Minta Warga yang Jalani Isoman Terus Dipantau
Bupati Cianjur, Herman Suherman.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Pemerintah Kabupaten Cianjur mengakui belum siap melakukan penyekatan di perbatasan untuk mencegah pemudik. Pasalnya larangan mudik yang diperpanjang dinilai terlalu mendadak.

Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, Pemkab bersama Forkopimda sudah menyiapkan prosedur penjagaan dan penyekatan di perbatasan untuk 6 Mei 2021 mendatang. Namun pemerintah pusat tiba-tiba mengubah dan mempercepat pengetatan mobilitas Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) mulai 22 April 2021.

“Karena mendadak aturan dan informasinya kita belum siap. Kita siapnya penyekatan pemudik mulai 6 Mei,” ucap Herman Sabtu (24/4/2021).

Baca Juga:TNI AL: Awak Kapal Selam Nanggala-402 Pasti Melakukan Prosedur Penghematan OksigenPengguna Kendaraan Diminta Waspada saat Pemasangan Steel Box Girder di Gerbang Tol Cileunyi

Herman mengakui jika sejak 22 April kemarin, di 8 titik perbatasan Cianjur belum ada penjagaan oleh petugas gabungan. Rencananya rapat Forkopimda baru digelar Senin (26/4/2021) mendatang.

“Untuk sekarang belum ada penjagaan, hanya pemeriksaan rutin untuk masker dan Prokes lainnya. Kami upayakan setelah rapat minggu depan, langsung dilakukan penyekatan di perbatasan untuk cegah pemudik,” kata dia.

Ia menambahkan dengan tidak siapnya pemerintah daerah, kemungkinan akan banyak calon pemudik yang memanfaatkan situasi dengan mudik lebih awal.

“Pastinya banyak yang mudik sekarang ini, memanfaatkan ketidaksiapan di daerah. Karena memang perubahannya sangat mendadak,” ucap Herman.

Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Moch Rifai, mengatakan pihaknya sudah siap untuk melakukan penyekatan di 8 titik pintu masuk menuju Cianjur, mulai dari titik di Puncak, Gekbrong, Cikalong, Haurwangi, Naringgul, Cidaun, Takokak dan Cibuni.

Menurutnya penyekatan tersebut dilakukan untuk mencegah adanya pergerakan massa dari luar kota yang hendak ke Cianjur pada momentum mudik lebaran.

Larangan juga dilakukan bukan sebatas menghentikan mobilisasi masyarakat, melainkan untuk mencegah adanya penyebaran COVID-19.

Baca Juga:Durian NitrogenRibuan Santri Ponpes Al-Ittihad Cianjur Dipulangkan Lebih Awal, Ini Alasannya

“Semua ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari penyebaran COVID-19. Setelah semuanya siap, kami kan pantau selama 24 jam, termasuk menjaring travel gelap yang berusaha membawa pemudik,” pungkasnya.(mg1/hyt)

0 Komentar