Cianjurekspres.net – Ratusan warga Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur,
melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor desa setempat. Mereka menuntut agar kepala desa diganti karena dinilai tidak pernah mendengar asprirasi masyarakat.
Bukan itu saja, kedatangan warga juga untuk meminta pertanggungjawaban atas penyataan Kepala Desa Sindangraja yang diduga telah menyinggung para ulama setempat. “Kita datang kesini untuk meminta tanggungjawab kepala desa atas statement-nya yang mengatakan bahwa ulama Sindangraja sudah mengacak-ngacak tatanan desa,” ujar Ade Purnama (43) Tokoh Masyarakat Desa Sindangraja kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).
Padahal menurutnya, selama ini komunikasi antara ulama dengan pemerintah berjalan baik dan tidak pernah ada perselisihan satu sama lain.”Selama ini ulama dan pemerintah di Desa Sindangraja berjalan baik dan selalu sinkron tidak pernah ada miskomunikasi,” kata Ade.
Baca Juga:Ayu Azhari: Perempuan Indonesia Harus Berani Ambil PeranMaudy Ayunda Bersanding dengan IU di Forbes 30 Under 30 Asia 2021
Lebih lanjut Ade mengatakan, aksi tersebut juga dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga karena aspirasi warga tidak pernah didengar selama Kades tersebut menjabat. “Kita menuntut janji Kades waktu kampanye yang setelah terpilih tidak pernah dia penuhi. Sudah 80 persen warga di desa ini kecewa sama Kades sekarang, karena selama beberapa periode tidak pernah terjadi seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sindangraja. Ayi Lukmanul Hakim membantah telah mengeluarkan pernyataan yang menyinggung para ulama di desanya. Dirinya mengklaim jika komunikasi dan silaturahmi dengan para ulama baik.
“Kaitan pernyataan saya yang disebutkan massa, saya tidak tahu dan tidak merasa. Komunikasi dengan ulama selama ini baik. Mungkin ini ada kesalahpahaman. Tapi segera saya akan kembali komunikasi dengan para ulama dan tokoh di desa saya,” pungkasnya.(mg1/hyt)