Cianjurekspres.net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat selama tiga bulan terakhir sudah terjadi enam kasus orang tenggelam. Mereka yang tenggelam rata-rata sedang berenang di sungai dan tepian pantai.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan mengatakan, kasus tenggelam di bulan Maret ini merupakan paling tinggi dibanding bulan sebelumnya.
“Maret paling tinggi karena sudah terjadi empat kasus orang tenggelam. Januari lalu hanya dua orang, sedang Februari tidak ada laporan orang tenggelam,” ujarnya, Selasa (30/3/2021).
Baca Juga:Sesosok Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Waduk Cirata Cianjur, Ini Ciri-CirinyaBandara Internasional Kertajati akan Difungsikan untuk Perawatan Pesawat, Selain Dioperasikan Angkut Penumpang dan Kargo
Menurutnya rata-rata kasus tenggelam di Cianjur ialah warga yang berenang di sungai dan di tepian pantai.
Namun karena tidak bisa berenang, korban yang terseret pada akhirnya hanyut dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Irfan mengungkapkan dari jumlah tersebut satu diantaranya merupakan merupakan santri dibawah umur yang tenggelam di salah satu sungai di Cianjur beberapa waktu lalu.
“Satu korban merupakan anak di bawah umur dan ada juga pemancing berusia lanjut yang tenggelam saat hendak menaiki rakit,” katanya.
Oleh karena itu dia mengimbau kepada warga untuk tetap berhati-hati saat berenang di sungai ataupun bermain di pantai.
“Jika di sungai, diimbau untuk tidak ke titik yang dalam. Termasuk tidak berenang saat arus deras. Khusus untuk yang dipantai, diharapkan tidak terlalu ke tengah apalagi saat gelombang tinggi,” pungkasnya.(mg1/hyt)