Cianjurekspres.net – Menjaga kesehatan tubuh sangat penting selama Pandemi Covid-19. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah obesitas. Masyarakat diminta hati-hati terhadap penumpukan lemak berlebih akibat peningkatan pola makan.
“Sekitar 60 persen pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki komorbid dan obesitas,” kata dokter gizi dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), dokter Dicky Levenus Tahapary di Jakarta seperti dilansir dari FIN, Rabu (24/3).
Ia mengatakan orang dewasa dan usia anak jarang beraktivitas selama pandemi. Salah satunya karena faktor bekerja dari rumah (WFH). Karena itu, konsumsi karbohidrat secara berlebih serta jarang berolahraga menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami peningkatan massa tubuh.
Baca Juga:Konvalesen MonicaPersib Vs Bali United: Skor Akhir 1-1
Hasil studi yang dilakukan HISOBI, menyimpulkan pasien COVID-19 dengan penyakit obesitas cenderung memiliki risiko sakit yang lebih parah dari pasien dengan berat badan ideal.
“Harus melakukan kegiatan fisik dan olahraga. Makanan penting sekali bagi anak dan dewasa. Namun cemilan selama WFH harus dihindari,” paparnya.
Hal senada disampaikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter I Gusti Lanang Sidiartha. Dia mengatakan konsumsi lebih dari satu gelas sehari dapat memicu 3,2 kali risiko obesitas. Konsumsi cemilan meningkatkan risiko obesitas 1,5 kali. “Lemak tubuh berkorelasi negatif dengan kegiatan olahraga dan berkorelasi positif dengan kegiatan nonton TV,” jelasnya.
Yang perlu diwaspadai selama pandemi adalah aktivitas yang kurang disertai konsumsi makanan yang berlebihan. “Antara jam makan siang dan makan malam. Di sela itu diberikan air putih atau buah. Selama COVID-19 ini jangan siapkan makanan ringan dan softdrink di kulkas. Tetapi perbanyak buah dan air putih,” tuturnya.
Selain itu, orang tua juga wajib meningkatkan nutrisi pada anak untuk gizi. Aktivitas belajar anak usia sekolah secara online di rumah, jangan disuguhi makanan siap saji yang berisiko terhadap obesitas.(fin/hyt)