Cianjurekspres.net – Studi global terbaru yang dilakukan oleh satu perusahaan teknologi terkemuka memperlihatkan bahwa selama setahun terakhir, 84% konsumen Indonesia mulai beralih ke digital untuk terhubung dengan produk maupun brand.
Fakta ini diperkuat dengan 80% konsumen yang mengategorikan diri mereka sebagai “digitally curious” atau “digital explorer”. Responden Indonesia juga menyampaikan bahwa sektor layanan finansial, ritel dan pendidikan berhasil menghadirkan pengalaman digital yang meningkat dibandingkan sebelum pandemi.
CEO dan Co-Fouder DANA mengatakan, Vince Iswara menyebut, dinamika ini turut mewarnai pelaku usaha di masa pandemi. Implikasi adanya pembatasan kontak fisik justru dimanfaatkan para pelaku usaha untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan digitalisasi.
Baca Juga:Tips Self Love untuk Generasi Muda5 Mobil Bekas Paling Populer Sepanjang 2020 dan Ini Prediksi untuk 2021
“Sejak awal pandemi kami meyakini akan kapabilitas teknologi digital sebagai solusi yang dapat diandalkan untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya di tengah keterbatasan dan dinamika yang begitu cepat,” ungkap Vince dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/3/2021).
Selama pandemi, lanjut Vince, DANA memantau adanya peningkatan pada geliat pelaku usaha di berbagai bidang. Hal ini direfleksikan dalam catatan DANA yang menunjukkan pertumbuhan hingga 125% pada mitra usaha yang menggunakan DANA Bisnis dan memanfaatkan QRIS dalam setahun terakhir.
Menariknya, pertumbuhan ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia. DANA juga mencatat bahwa pertumbuhan terjadi cukup merata di wilayah lainnya dan dengan persentase pertumbuhan yang tak kalah mengagumkan.
“Lima provinsi yang mengalami pertumbuhan DANA Bisnis diantaranya adalah Aceh, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Kelimanya menduduki posisi lima teratas untuk provinsi dengan penyerapan DANA Bisnis yang pesat dengan kenaikan tertinggi mencapai lebih dari 700%,” ujarnya.
Di samping jumlahnya yang melesat, tren bisnis selama pandemi juga terbilang unik. Berdasarkan data yang dimiliki DANA, jenis usaha yang banyak didaftarkan melalui DANA Bisnis tidak hanya terbatas pada bisnis kuliner dan artisan.
“DANA justru menangkap tren baru di mana mitra DANA Bisnis yang paling banyak bermunculan berkisar pada jenis usaha hobi, seperti toko hobi dan gim, tanaman, hingga jasa,” imbuhnya.
Lonjakan pertumbuhan yang terjadi dalam DANA Bisnis didukung oleh sinergi yang tepat antara DANA dan pemerintah serta kepercayaan masyarakat terhadap transaksi digital yang kian menguat. Meski pembatasan kontak fisik masih diterapkan, DANA tetap memaksimalkan upaya-upaya edukasi secara daring untuk UMKM melalui berbagai program. Salah satunya Kelas DANA Bisnis yang merupakan pelatihan berkelanjutan bagi mitra DANA Bisnis untuk memajukan usahanya.(rls/nik)