Cianjurekspres.net – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, dokter Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi COVID-19 dosis kedua akan meningkatkan antibodi hingga 99 persen.
“Antibodi yang diharapkan dari vaksinasi lebih dari 95 persen. Ini baru akan tercapai setelah dua kali suntikan dalam rentang waktu tertentu,” kata Nadia di Jakarta seperti di lansir dari FIN, Senin (15/2).
Menurutnya, untuk vaksin Sinovac pemberian dosis pertama dan kedua vaksin diberikan rentang 14 hari. “Pada suntikan pertama, antibodi yang muncul baru 60 persen. Kemudian setelah 14 hari kemudian disuntik lagi vaksin kedua. Antibodi yang muncul bisa 99 persen,” ucapnya.
Baca Juga:Libur Imlek, Tingkat Hunian Le Eminence Hotel Cianjur Naik 50 PersenPedagang Bunga Hias Cianjur Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19
Untuk mengoptimalkan vaksin, maka vaksinasi harus dilakukan dua kali penyuntikan. Setelah vaksinasi, seseorang masih mungkin terserang COVID-19. Hanya saja, dengan vaksinasi seseorang akan memiliki pertahanan tubuh yang tidak membuatnya menjadi sakit.
“Kalau pun virusnya menyerang lebih kuat, berdasarkan uji klinis vaksin akan memberikan perlindungan terhadap gejala berat atau mematikan. Karena itu, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) adalah wajib. Semua pihak harus melaksanakan protokol kesehatan ini secara benar dan konsisten,” tutup Nadia.(rh/fin/hyt)