Belajar Hidup

Petir Politik
ilustrasi.(ist)
0 Komentar

WANITA 46 tahun itu akhirnya dicoret dari anggota komisi pendidikan dan tenaga kerja DPR Amerika. Juga dicoret dari anggota komisi anggaran.

Marjorie Taylor Greene itu. Anggota baru DPR dari dapil 14 negara bagian Georgia itu.

Kelihatannya dia mulai menyesal. Kok percaya serangan 9/11 di New York itu rekayasa. Kok percaya penembakan masal di sebuah sekolah di Florida dua tahun lalu itu sengaja dibuat –untuk alasan melarang kepemilikan senjata. Bahkan dia percaya kebakaran hutan yang luas di California itu dipicu oleh sinar biru laser dari makhluk angkasa luar. Dan banyak lagi yang tidak masuk akal. (Disway kemarin).

Baca Juga:Cegah Covid-19, PMI Cianjur Optimalkan Peran Relawan SIBATFraksi PKB Cianjur Sambut Baik Disahkannya Perda Pesantren di Jawa Barat

Sebenarnya cukup banyak anggota DPR dari fraksi Partai Republik yang bersuara ”tidak”. Yakni tidak setuju kalau Greene dicoret. Jumlahnya sampai 199 orang. Tapi 11 anggota DPR dari Republik bersuara ”setuju”. Maka hasil pemungutan suara itu 230 lawan 199.

Greene sebenarnya sudah berusaha berubah. Yakni satu jam sebelum pemungutan suara itu. Greene berpidato 10 menit. Disiarkan pula secara online. Dia menegaskan sejak 2018 sudah tidak percaya yang bukan fakta seperti itu. Dia mengakui penembakan masal di sekolah itu memang benar terjadi. Dia juga mengakui serangan 9/11 itu memang ada.

Dia juga mengatakan isi medsosnyi tidak sepenuhnya mewakili dirinyi. Medsosnyi itu dikendalikan beberapa orang. Yang kadang tidak sesuai dengan sikap pribadinyi.

Tapi Greene tidak mau minta maaf di pidatonyi itu. Padahal beberapa isi medsosnyi dulu mengandung kekerasan. Termasuk setuju kalau tokoh Demokrat seperti Ketua DPR Nancy Pelosi disingkirkan –kalau perlu dengan peluru di kepala Nancy.

Beberapa anggota DPR dari Republik mendukung Greene. Pun sampai mereka memberikan standing ovation untuk Greene. Mereka berdiri menghormati Greene yang baru selesai pidato.

Kelihatannya Greene tidak akan tersingkir sepenuhnya. Mungkin akan ada kompromi. Misalnya Greene akan dimasukkan ke komisi usaha kecil. Kebetulan dia sendiri seorang pengusaha kecil –untuk ukuran Amerika.

“Saya ini korban cancel culture,” komentar Greene setelah pencoretan itu (Lihat Disway 25 Januari). Hari itu dia ke DPR dengan masker bertulisan Free Speech. Dia pun menolak tawaran untuk masuk ke komisi yang di Amerika dianggap yang paling tidak penting.

0 Komentar