Pengamat Sebut Herman-Tb Mulyana Berpeluang Menangi Pilkada Cianjur, Penantangnya Harus Miliki Ini!

Pengamat Sebut Herman-Tb Mulyana Berpeluang Menangi Pilkada Cianjur, Penantangnya Harus Miliki Ini!
Herman Suherman dan Tb Mulyana Syahrudin.foto/ist)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Langkah Herman Suherman-Tb Mulyana Syahrudin maju di Pilkada Cianjur 2020 semakin mantap usai Partai Golkar mengeluarkan surat rekomendasi, Senin (13/7/2020).

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai petahana memungkinkan keluar sebagai pemenang jika melihat postur dukungan partai politik yang berkoalisi.

Seperti diketahui, lima partai politik sepakat berkoalisi untuk mendukung Herman Suherman dan Tb Mulyana Syahrudin di Pilkada Cianjur. Selain Partai Golkar ada Partai Amanat Nasional, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan dan PDI Perjuangan.

Baca Juga:PMCK Temui Wagub Jabar, Ada Apa?TPK Bakal Segera Dibentuk

“Hanya saja, peluang ini perlu pengawalan kuat, mengingat pemilih di Cianjur baru saja disuguhkan skandal korupsi kepala daerah dan sensitif terhadap politik dinasti beserta afiliasinya. Jangan sampai sentimen publik ini dikelola kompetitor sehingga muncul gerakan pembaruan kepemimpinan di Cianjur,” kata Dedi kepada cianjurekspres.net, Selasa (14/7/2020).

“Untuk itu, akan sangat berwarna dalam kontestasi Cianjur, lebih lagi munculnya kelompok non parpol yang bisa saja justru masif dalam membangun simpul-simpul pemilih,” imbuhnya.

Sementara bagi koalisi partai politik penantang petahana, jelas Dedi, perlu taktik lebih rumit jika komposisi pemilihan harus menghadapi koalisi petahana yang dominan dan independen.

“Satu sisi mesin parpol harus dalam kondisi baik, sementara sisi lain berjaga-jaga dalam perebutan pemilih non parpol. Tentu asumsi ini mengemuka, jika komposisi persaingan ada kandidat independen,” ujarnya.

Menurutnya, sosok calon yang bisa menjadi penantang kuat petahana sekurang-kurangnya sudah memiliki simpul-simpul pemilih di tingkat bawah dan tokoh tersebut harus mempunyai daya pengaruh.

“Kalaupun tidak, harus memiliki kelompok pendukung yang dituakan dalam komunitas kecil, tokoh dituakan dalam skala desa atau RT, atau lebih kecil dari itu. Tanpa ada jaringan tokoh yang kuat, maka petahana akan mudah melenggang,” tandas Dedi.(Herry Febriyanto)

0 Komentar