Kang Emil mengatakan, Monumen Soekarno sudah selesai dibangun. Terdapat sejumlah hambatan selama pembangunan. Salah satunya adalah biaya. Hambatan tersebut dapat diselesaikan setelah PT Pertamina mendanai penuh pembangunan monumen.
“Dengan izin Allah SWT, akhirnya berdirilah patung Bung Karno dengan posisi yang sangat heroik, dengan teknik seni yang juga baru dan secara urban ini jenius karena tampak depan dan belakang tetap menyapa, biaya pembangunannya disponsori penuh Pertamina, dikerjakan oleh kontraktor orang-orang indonesia di Afrika, dan difasilitasi luar biasa perjuangan ini oleh ibu Dubes,” ucapnya.
“Ini cerita kalau kita kompak dan peduli, semua yang sulit pun berhasil,” imbuhnya.
Baca Juga:Dampak Pandemi Covid-19, Produksi Olahan Ikan MenurunEndang Bagikan Paket Makanan Bergizi Berbahan Ikan di Cianjur
Sementara itu Dubes Indonesia untuk Aljazair Safira Machrusah mengatakan, bagi Aljazair, peristiwa Konferensi Asia Afrika dan Soekarno berkontribusi besar terhadap revolusi Aljazair di tingkat internasional. Menurut ia, hal tersebut disampaikan langsung oleh mantan Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika melalui interview diplomat Aljazair Lakhdar Brahimi.
“Disampaikan dalam wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Lakhdar Brahimi ketika diinterview, beliau mendengar bahwa mantan presiden Bouteflika itu menyampaikan bahwa KAA ini seperti revolusi Aljazair di tingkat internasional,” kata Safira.
“Tokoh KAA yang berada disini Bung Karno itu memang memberikan kontribusi yang luar biasa dan diapresiasinya sangat luar biasa oleh Aljazair,” tambahnya.
Monumen Soekarno di Aljazair sendiri akan diresmikan pada tanggal 18 Juli 2020 mendatang.(rls/*)