Cianjurekspres.net – Bule keturunan Perancis-Jerman-India menjadi sorotan perhatian saat digelarnya acara Helaran Seni Budaya Cianjur di Pendopo beberapa waktu lalu.
Namanya Zulkarnain Muttaqin (39), orang terdekatnya biasa memanggilnya Kang Zul. Ia ternyata sudah sangat fasih berbicara bahasa Sunda. Bahkan Kang Zul pun ahli dalam silat Maenpo Cianjur.
Ia mengatakan kekagumannya pada budaya Sunda yang begitu beragam, salah satunya seni bela diri silat khas Cianjur, Maenpo Cikalong.
Baca Juga:Dinkes Cianjur Imbau Warga Tidak PanikRSUD Cianjur Rawat Pasien Dicurigai Suspect Corona
Diakuinya, dirinya sudah 5 tahun lebih berguru kepada sesepuh pelestari Maenpo, Abah Azis Asyarie. Kang Zul pun sudah lama tinggal di Indonesia tepatnya di Bandung.
“Abdi tos langkung ti lima taun belajar Maenpo ka Bah Azis teh, alhamdulillah manfaat seeur kanggo abdi (saya sudah lima tahun belajar Maenpo kepada Bah Azis, banyak manfaat yang saya dapatkan),” katanya kepada cianjureskpres.net beberapa waktu lalu.
Untuk belajar bahasa Sunda pun ia sudah terlebih dahulu diajarkan oleh orangtuanya, sebab sang Ibu merupakan warga asli Bandung, Indonesia.
Kang Zul mengaku sangat senang berinteraksi dengan orang sekitar memakai bahasa Sunda. Menurutnya, bahasa Sunda sangat unik dan lucu untuk didengar.
“Pertama kali dengar bahasa Sunda itu kaya lucu aja orang ngomongnya, unik, apalagi kalau di kalangan remaja. Ibu juga kebetulan asli Sunda, jadi sudah diajarkan dari dulu,”tuturnya.
Kang Zul mempelajari beberapa seni bela diri yang ada di Indonesia, namun ia mengatakan bahwa silat Maenpo Cikalong ini sangat cocok untuknya.
Ia berlatih Maenpo di salah satu perguruan/Padepokan yang ada di Bandung, dan berguru langsung kepada Abah Azis Asyarie dan Muhammad Ruhyat (pelatih Maenpo di Bandung).
Baca Juga:Pasien Suspect Corona Meninggal, Plt Bupati Cianjur Ucapkan BelasungkawaPasien Suspect Corona di Cianjur Meninggal, Jenazah Dibawa ke Bekasi
“Kalau di Bandung saya diajarin sama Kang Yayat (Ruhyat), tapi sesekali Bah Azis suka ke Bandung. Jadi saya juga kadang-kadang datang ke Padepokan yang di Cianjur,” jelasnya.
Menurutnya, dari Maenpo ini ia mendapatkan beberapa aspek spiritual yang sangat berpengaruh bagi kehidupannya yang tentunya tak ia temukan di seni bela diri lainnya.
“Untuk level tertinggi di silat Maenpo ini kan ada aspek spiritualnya, tapi berdasarkan keyakinan masing-masing tentunya. Ini yang saya rasakan bertahun-tahun belajar Maenpo, bukan lagi tentang mengalahkan lawan, tapi ada hal yang lebih berharga daripada itu,” ungkapnya.