Sementara Heri Sukirman menyebut para panelis yang dihadirkan dalam uji kompetensi sangat tajam untuk membedah visi misi yang disampaikan para balon.
“Banyak pertanyaan tentang visi misi dan kebesaran partai, tentunya tidak ada yang meragukan ke saya. Karena saya juga salah satu pendiri Partai Demokrat Cianjur. Bagaimana membesarkan partai sudah saya siapkan kedepan,” tukasnya.
Heri menegaskan menyerahkan sepenuhnya kepada DPP siapa yang akan mendapatkan rekomendasi calon bupati dan wakil bupati Cianjur.
Baca Juga:Survei IPO: Tingkat Ketersukaan Publik Terhadap Prabowo MenurunRatusan Peserta Bersaing di Pekan Perlombaan PMR Unit Unsur Cianjur
“Kalau memang takdir dapat rekomendasi dari partai, saya akan jalankan dengan baik,” katanya.
Begitu juga dengan Hadi Sutrisno, sebagai bakal calon dirinya mengapresiasi uji kompetensi yang dilakukan Demokrat.
“Karena nanti yang diusung harus bisa mempresentasikan dan mewakili Demokrat dalam membangun Cianjur lebih hebat,” katanya.
Dirinya menilai, pertanyan yang dilontarkan para panelis cukup tajam untuk menggali visi misi para balon.
“Saya optimis, apabila dilakukan secara fair dan adil saya bisa menjadi yang terbaik,” papar Hadi.
Terpisah, Ketua Tim Penguji Kompetensi, Dr. Dedi Mulyadi, SH, MH mengungkapkan, uji kompetensi yang dilakukan Partai Demokrat Cianjur perlu menjadi perhatian oleh partai politik lainnya.
“Uji kompetensi Demokrat sangat konstruktif, balon yang akan didorong tidak boleh seperti membeli kucing dalam karung dan ini penting,” katanya.
Baca Juga:Siswa SMP Asal Cianjur Sabet Juara Kompetisi Robot di MalaysiaGelar Tes Wawancara Calon Anggota PPK, KPU Cianjur Dijaga Ketat Personel TNI/Polri
Selama proses uji kompetensi, lanjut Dedi, tidak ada sekat diantara tim penguji dari akademisi dengan partai. Dimana masing-masing memahami tugasnya dan sesuai kapasitas untuk memastikan balon yang diusung Demokrat layak dijual dalam kontestasi Pilkada 2020.
“Visi misi yang disampaikan balon sesuai dengan kebutuhan masyarakat Cianjur sekarang. Seperti segmen milenial yang harus dieksplor balon Demokrat. Lalu bagaimana balon Demokrat menginginkan ada deregulasi tentang pemahaman pesantren, supaya mempunyai skill efek, sosial efek dan ekonomi efek,” terangnya.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Yadi Mulyadi mengatakan pihaknya berencana mengundang kembali para bakal calon bupati dan wakil bupati yang tidak bisa mengikuti uji kompetensi tersebut.
“Tapi harus dirapatkan dulu. Intinya, uji kompetensi versi Demokrat sampai hasil survei keluar akhir Maret mendatang dan masih dinamis,” pungkasnya.(hyt)