Resmi Jabat Kepala BI Jabar, Herawanto Sebut Tidak Mudah

Resmi Jabat Kepala BI Jabar, Herawanto Sebut Tidak Mudah
Pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Jabar, Herawanto di kantornya, Jumat (7/2/2020). (Foto: Nida Khairiyyah/Cianjur Ekspres).
0 Komentar

BANDUNG – Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (KPWBI) Jawa Barat resmi dijabat Herawanto, menggantikan Doni P Joewono yang kini menduduki posisi Kepala Departemen Sumber Daya Manusia, Kantor Pusat Bank Indonesia.
Herawanto pun menyebut Jawa Barat sebagai provinsi strategis perekonomian nasional yang di dominasi sektor industrial pengolahan ditambah jumlah penduduk yang relatif besar, menjadi tantangan yang tidak mudah.
“Jawa Barat menjadi provinsi strategis untuk perekonomian nasional, dengan di dominasi sektor industri pengolahan serta jumlah penduduk yang relatif besar. Jadi tantangan untuk Jawa Barat sangat tidak mudah, karena dampak kondisi perekonomian global yang dirasakan langsung oleh Jawa Barat,” ujarnya kepada wartawan di Kantor KPWBI Jabar, Jumat (7/2/2020).
Hal ini terlihat dari perlambatan yang cukup dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dari 5,66% (yoy) di tahun 2018 menjadi 5,07% (yoy).
“Kita perlu kegiatan pengendalian inflasi Jawa Barat diperkuat, meskipun pencapaian inflasi di 2019 relatif terkendali yakni 3,21%,” ucapnya.
Meski demikian, Herawanto bersama Bank Indonesia Jawa Barat siap melakukan langkah sinergis dan kolaboratif dgan pemerintah daerah, OJK dan instansi lainnya untuk memperkuat pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi daerah.
Berbagai program inovasi pengendalian inflasi daerah perlu disinergikan, di samping peningkatan awareness inflasi seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
Selanjutnya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2020 Bank Indonesia mengupayakan menjaga kinerja industri manufaktur. Agar kinerja ekspor dapat ditingkatkan.
“Upaya ini dilakukan dengan terus menciptakan iklim usaha yang kondusif, memperluas pasar ekspor produk industri manufaktur, serta mendorong industri kreatif,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, upaya mendorong investasi dan memperkuat daya beli masyarakat perlu dilanjutkan. “Di samping itu kami akan terus mengakselerasi transaksi sistem pembayaran melalui implementasi program QR Code Indonesian Standard  (QRIS),” pungkasnya.(nik)

0 Komentar