Jabar Lakukan Peningkatan Pengawasan Virus Corona

Jabar Lakukan Peningkatan Pengawasan Virus Corona
(kiri-kanan): Narsum acara JAPRI, Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes Jabar, dr Luqman Yanuar Rachman. Kepala SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD Al Ihsan, dr Apen Afgani. Tim Inspeksi Khusus RSHS, dr Anggraeni. Perwakilan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia, dr Hadri Pramono. Kepala Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, dr Medi Nursasih.
0 Komentar

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui Jabar Punya Informasi (JAPRI) menyampaikan informasi terbaru perihal virus corona.
Menurut dokter konsultan infeksi dan penyakit tropis Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Anggraini Alam meminta, agar masyarakat semakin terbuka akan informasi virus corona yang sebenarnya.
“WHO sudah menerbitkan, bahwa penyakit ini belum ada obatnya. Tapi di Melbourne University sedang mengembangkan penelitian untuk mengkarantina virus,” ujarnya di Lobby Museum Gedung Sate, Jumat (31/1/2020).
Ia menyebut, keterbukaan komunikasi sangatlah penting untuk pasien. Sehingga, jika ada yang terduga terpapar virus corona, tidak langsung mendapatkan stigma negatif.
“Banyak yang menyebut negara dengan iklim tropis cenderung mudah untuk terpapar virus corona, padahal belum tentu. Tapi waspada sangat perlu karena di Singapura, Vietnam dan Malaysia sudah ada yang positif,” tuturnya.
Di lokasi serupa, Kepala Seksi Surveilains Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Luqman Yanuar memastikan sudah meningkatkan pengawasan kepada warga asing maupun lokal yang datang melalui bandara dan pelabuhan.
“Kami sudah mendapatkan perintah dari kementrian kesehatan dan WHO, bahwa harus dilakukan peningkatan status darurat kesehatan internasional,” ucapnya.
Hal itu dilakukannya, melalui dibentuknya tim kecil yang tersebar ke beberapa tempat untuk memantau laporan status pasien. Bahkan, Dinas Kesehatan Jawa Barat memberikan kartu khusus untuk pasien yang masih terduga.(nik)

0 Komentar