Lesu, Omzet Pedagang Manisan di Cianjur Turun 50 Persen

Lesu, Omzet Pedagang Manisan di Cianjur Turun 50 Persen
Tampak sejumlah manisan yang dijual di Toko Sari Manis, Cianjur.(Rida R Azizah/cianjurekspres.net)
0 Komentar

CIANJUR – Pedagang manisan di Cianjur mengeluhkan omzet yang terus menurun hingga 50 persen. Lesunya penjualan manisan selain disebabkan keberadaan Tol Cipularang, juga karena semakin banyak yang menjual manisan di daerah lain.
Seperti yang dialami Erni Herlinda (56), Pemilik Toko Manisan Sari Manis di Jalan Dr. Muwardi, Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, Jumat (3/1/2020).
“Kalau dibandingkan tahun sebelumnya turun 50%. Karena tahun-tahun sebelumnya selalu ramai dengan pembeli, gak pernah sepi,” katanya kepada cianjurekspres.net.
Erni menuturkan, sebelum ada tol tidak sedikit pelancong yang mampir dan memborong oleh-oleh manisan. Namun saat ini, kondisinya sudah sangat jauh berbeda. Omzet penjualan makin merosot karena para pelancong banyak yang memakai jalur tol.
“Dulu sebelum ada tol, satu hari bisa menjual semua jenis manisan. Sekarang kalau ada pembeli juga paling-paling cuma beli satu manisan saja, manisan mangga yang paling laris,” ungkapnya.
Baca JUga: Berkah Kampung ‘Caruluk’
Ia mengaku saat masih ramai tokonya dengan pembeli, omzet pertahun mencapai Rp60-RP250 juta. Namun, tahun ini hanya didapat Rp20 juta pertahun.
“Tahun sebelumnya omzet pertahun dapat Rp60 juta, tahun 2019 ini cuma Rp20 juta pertahun. Apalagi dulu sebelum adanya tol Cipularang, anatara tahun 90-an itu bisa mencapai Rp250 juta per tahunnya,” imbuhnya.
Erni mengasumsikan para pelancong yang biasa membeli oleh-oleh khas Cianjur satu ini akan membeli manisan yang dijual di kota lain seperti Karawang, terlebih sejak dibangunnya infrastruktur tol Cipularang.
“Ya mungkin semenjak ada tol Cipularang, jadi mereka (pembeli-red) tidak akan jauh-jauh membeli, karena di kota lain seperti Karawang juga mereka menjual manisan Cianjur,”tandasnya.
Kondisi ini membuat Erni harus memerintahkan kepada pelayan toko manisannya untuk menjualnya dan menawarkan kepada saudara-saudaranya yang berada di luar Cianjur. Hal ini dilakoni semua agar bisa saling menunjang omzet.
Jika kondisi ini dibiarkan, bukan tidak mungkin banyak usaha manisan Cianjur yang akan gulung tikar. Mereka sangat berharap agar pihak pemerintah memberikan solusi terbaik demi membangkitkan kembali usaha ini dan memperkenalkan kepada masyarakat agar manisan tetap dikenal keasliannya dari Cianjur.(rid/hyt)

0 Komentar