HMI Dorong Pelajar dan Pemuda Cegah Praktik Korupsi di Desa

HMI Dorong Pelajar dan Pemuda Cegah Praktik Korupsi di Desa
ilustrasi.(foto/net)
0 Komentar

CIANJUR – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cianjur, Muhammad Dzaki menegaskan permasalahan korupsi di tingkat desa telah berada pada titik yang mengkhawatirkan.
Indonesian Corruption Watch (ICW) mencatat, sepanjang 2015-2018 terdapat 252 kasus korupsi anggaran desa. Jumlahnya dari tahun ke tahun meningkat. Pada 2015, kasus korupsi yang tercatat sebanyak 22 kasus. Temuan ini meningkat pada tahun 2016 dengan 48 kasus.
Adapun pada tahun 2017 dan 2018, jumlahnya bertambah hampir dua kali lipatnya, yakni sebanyak 98 dan 96 kasus. Modus-modus yang ditemukan di antaranya mulai dari penyalahgunaan anggaran, laporan fiktif, pengelapan, penggelembungan anggaran, hingga suap.
“Kita ketahui bahwa Dana Desa yang di korupsi sangat urgensi untuk meningkatkan pelayanan publik di desa, mengentaskan kemiskinan, memajukan perekonomian desa, dan mengatasi kesenjangan pembangunan antar-desa,” kata Dzaki dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/12/2019).
Menurutnya, upaya pemberantasan korupsi tidak lagi dapat dilakukan “secara biasa”, tetapi dituntut cara-cara yang “luar biasa “ (extra-ordinary enforcement). Upaya pemberantasan korupsi yang efektif dan komprehensif membutuhkan partisipasi banyak pihak tak terkecuali pelajar dan pemuda di tiap desa.
“Alasan kuat mengapa pelajar dan pemuda perlu dikedepankan dalam membangun kesadaran anti korupsi di desanya masing-masing,” tandas Dzaki.
Dzaki berharap dengan program Sekolah Pemuda Desa, nantinya dapat memberikan pemahaman terkait regulasi dan pengawasan anggaran desa kepada para pelajar dan pemuda. Sehingga terciptanya Agent of Control dalam upaya penekanan praktik korupsi di desa, serta menyiapkan mereka sebagai generasi penerus bangsa yang bebas dan terhindar dari praktik korupsi.
“Dengan begitu, secara perlahan kita dapat menanamkan sifat kejujuran kepada diri mereka agar pada saat mereka dewasa, mereka bisa memiliki ketahanan terhadap tindakan korupsi,” katanya.
Dzaki menjelaskan, kaitan dengan wacana itu HMI tidak bisa bergerak sendiri. Pihaknya akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang tersebar di Kabupaten Cianjur serta lembaga-lembaga terkait pada tingkat desa hingga kabupaten.
“Agar Cianjur ini menjadi percontohan sebagai kabupaten dengan angka paling rendah tindak pidana korupsi di tingkat desa,” pungkasnya.(rls/hyt)

0 Komentar