Dedi Mulyadi: Kritisi Kebijakan yang ‘Berpihak’ kepada Koruptor

Dedi Mulyadi: Kritisi Kebijakan yang 'Berpihak' kepada Koruptor
Pengamat Politik, Dedi Mulyadi,(herry febriyanto/cianjurekspres.net)
0 Komentar

CIANJUR – Pakar Hukum Tata Negara Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Dedi Mulyadi mengajak masyarakat untuk tetap peduli dan kritis terhadap penanganan kasus korupsi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Cianjur.
“Saya sebagai salah satu anak bangsa, berharap penegakan hukum terhadap korupsi harus jauh lebih maksimal kedepannya,” kata Dedi saat dihubungi cianjurekspres.net, Senin (9/12/2019).
Dirinya menilai, bangsa Indonesia sangat tergantung dari pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan Alam secara proporsional. Sehingga jelas Dedi, seluruh masyarakat harus peduli tentang penanganan kasus korupsi.
Terlebih menurutnya, perkembangan hari ini banyak hal yang membuat publik miris terhadap penanganan kasus korupsi. Dari mulai pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga pemberian grasi kepada koruptor.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: Terbelahnya ASN Harus Diantisipasi
“Hari-hari ini kita dihebohkan keputusan dan kebijakan pemerintah yang ‘berpihak’ kepada koruptor,” kata Dedi.
Dedi menambahkan, secara realistis masyarakat harus tetap kritis dan mengkritisi kebijakan yang diberikan penguasa kepada koruptor. Termasuk berkomitmen bahwa koruptor menjadi musuh kita bersama.
Khusus di Cianjur, dirinya melihat penanganan kasus korupsi sudah berjalan baik selama ini dengan beberapa kasus yang divonis serta diproses.
“Harapan saya ini dapat menjadi hikmah, bagaimana kita semua terutama pejabat untuk menjauhi korupsi. Karena tidak hanya menyengsarakan masarakat, tetapi juga pribadi dan keluarga,” papar Dedi.(hyt)

0 Komentar