Homestay Berbasis VHO Libas Hotel

Homestay Berbasis VHO Libas Hotel
ilustrasi.net
0 Komentar

CIANJUR – Menjamurnya homestay berbasis Virtual Hotel Operator (VHO) membuat tingkat hunian hotel di Jawa Barat menurun hingga 25 persen, hal ini dipastikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar saat dihubungi, Jumat (6/12/2019).
Menurut Herman, homestay VHO yang tidak dikenai pajak mampu membuat hotel dibawah bintang empat terlibas. “Mereka kan awalnya apartemen dan kosan, kemudian diubah jadi homestay jadi harusnya udah dikenakan pajak sama dengan hotel walau tidak masuk ke dalam PHRI,” tegas Herman.
Khusus wilayah Cianjur, lanjut Herman, selain karena homestay VHO ditambah dengan kemacetan di jalur Puncak. “Sering banget satu jalur, bikin wisatawan malas ke Cianjur jadinya. Itu menjadi faktor lainnya dari menurunnya tingkat hunian hotel,” imbuhnya.
Ia menyebut, meskipun berbeda dalam pelayanan hotel namun wisatawan ber-budget minim akan memilih homestay VHO dibandingkan hotel bintang tiga atau melati.
Tak hanya untuk wilayah Cianjur saja, namun fenome tersebut terasa diseluruh wilayah Jawa Barat.
“Jadi bukan karena dicopotnya dirut Garuda, karena itu hanya faktor sekian. Mungkin lebih berimbasnya ke wisatawan asing akan berkurang dengan tiket yang mahal,” imbuhnya.
Herman pun mengatakan perlu adanya memorandum untuk 2.500 hotel di bawah PHRI, hal ini demi meningkatkan kembali hunian khususnya saat libur panjang Natal dan tahun baru.
Sementara Manager Marcom Le Eminence Hotel Puncak Ciloto Muhamad Rizki Sutrisna mengatakan, bahwa tingkat hunian saat ini terbilang menurun dibandingkan tahun lalu. “Semoga saja saat Natal dan tahun baru bisa kembali normal,” tutupnya.(nik/yis)

0 Komentar