“Kami gencarkan sosialisasi melalui puskesmas. Tidak hanya di CIjati dan Kadupandak, tapi di setiap wilayah,” tuturnya.
Sementara Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Hukum, dan Hubungan Masyarakat RSUD Sayang Cianjur, Diana Wulandara Cahaya, mengatakan, ada dua pasien yang diduga korban kopi cleng yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur.
Untuk pasien Ijan tiba di IGD RSUD pada 28 November 2019, sekitar pukul 01.11 Wib. Pasien sempat dipindahkan dari HCU ke ruangan rawat inap karena kondisinya sudah stabil. Tetapi pada Jumat sore, korban tiba-tiba sesak dan terjadi penurunan kesadaran.
“Korban meninggal dunia pada Jumat sore, sedangkan satu orang pasien lainya sudah dipulangkan karena kondisinya membaik,” pungkasnya.(bay/nik)