22 Kopi Berbahaya Masih Beredar di Cianjur

22 Kopi Berbahaya Masih Beredar di Cianjur
ilustrasi.net
0 Komentar

CIANJUR – Informasi yang beredar meninggalnya seorang warga Kecamatan Cijati usai meneguk kopi cleng, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur terus melakukan razia di apotek dan toko jamu.
Kepala Dinas Kesehatan, Tresna Gumilar, mengatakan, pengawasan dan razia tersebut dilakukan oleh tim dari dinas kesehatan, Puskesmas Cijati dan aparat kepolisian.
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, masih ditemukan beberapa apotek dan toko jamu yang menjual kopi yang masuk dalam 22 kopi yang bebahaya lantaran mengandung obat di dalamnya.
“Kami langsung amankan, karena sebelum pengawasan tersebut, sudah terlebih dulu dilakukan sosialisasi dan imbauan untuk tidak mengkonsumsi kopi tersebut,” kata Tresna kepada Cianjur Ekspres, Senin (2/12/2019).
Menurutnya, selain lantaran sudah adanya imbauan, pengawasn dan razia itu dilakukan juga karena adanya korban dari kopi cleng. Dimana salah satu korbannya hingga meninggal dunia.
Dia menjelaskan, korban dari kopi cleng tersebut tercatat ada tiga orang yang merupakan warga dari Desa Cibodas Kecamatan Cijati.
“Informasi yang kami dapat ada tiga orang, semuanya warga Cijati. Mereka sempat dirawat di rumah sakit, yang satu meninggal dunia untuk yang lainnya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang,” ungkapnya.
Tresna mengungkapkan, korban meninggal akibat kopi cleng, yakni Ijan Sujana (48) diketahui baru pertama kali mengkonsumsi kopi jenis cleng. Tetapi pasien biasa mengkonsumsi kopi stamina jenis jreng.
Korban membeli kopi ke apotek pada Rabu, 27 November 2019, kemudian kopi di minum pukul 14.30 WIB. Beberapa menit kemudian korban mengeluh nyeri di perut dan mulut terasa pait.
Kemudian korban mengkonsumsi buah mangga, setelah itu korban mengeluh seluruh tubuh panas, dada nyeri, dan wajah tampak terlihat memerah.
“Keluarga kemudian memanggil menantunya yang seorang perawat. SEtelah dipasang infus dan di rujuk ke RSUD. Tiba di RSUD pkl 20.00 Wib dan langsung dirawat di HCU. Pada Jumat (29/11/2019) sore, sekitar pukul 17.25 WIB pasien di nyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
Tresna menambahkan, korban diketahui memiliki riwayat Hipertensi. Diduga kopi tersebut memuci riwayat penyakit tersebut. Dia pun mengimbau agar warga tidak mengkonsumsi kopi tersebut, supaya tiak ada korban lagi.

0 Komentar