Mengolah Sampah Plastik Menjadi Paving Block

Mengolah Sampah Plastik Menjadi Paving Block
SAMPAH: Inilah para pemuda yang mencoba daur ulang sampah di Kampung Kedung Hilir RT 01/RW 03, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang. Nampak sejumlah hasil karya dari olahan sampah (FOTO: BISRI MUSTOFA/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

Endang menyebut, setelah bisa menhancurkan plastik dengan campuran olie, kemudian memutuskan untuk memberikan campuran lainnya berupa pasir. Setelah dilakukan uji coba ternyata hasilnya cukup baik. Semua campuran itu bisa larut menjadi satu.
“Baru kita cetak menjadi paving block saat masih kondisi panas. Ternyata berhasil, setelah didiamkan beberapa jam, cetakan paving block dari bahan dasar plastik ini mengeras,” katanya.
Endang menjelaskan salah satu tantangan adalah menjaga suhu panas untuk menghancurkan atau melumerkan plastik. “Ketika pemanasannya tidak pas, tentu hasilnya tidak sempurna. Terlalu panas bisa menyambar ke tungku, kurang panas bisa terlalu lama. Pokoknya harus stabil dalam menggodoknya,” ujarnya.
Untuk pembuatan sebuah paving block segi enam dengan ketebalan 5 centimeter dan lebar masing-masing sudut 10 centimeter membutuhkan sampah plastik 1 kilogram, 1 liter oli bekas dan stengah kilogram pasir. “Kalau pembuatannya tidak sulit, hanya bahan bakunya yang sulit. Kita harus memilah sampah plastik itu,” paparnya.
Untuk kekuatan paving blok produk pemuda Kedung Hilir ini belum ada uji coba secara ilmiah. Hanya saja sepintas memiliki kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan paving blok yang berasal dari campuran semen. “Memang secara ilmiah beluma ada penelitian itu, kedepannya kita ingin. Sekarang yang kita lakukan paling tidak memanfaatkan sampah itu menjadi produk yang tidak dibuang,” tandasnya.
Zenal Abidin (35) pemuda lainnya mengungkapkan, persoalan sampah di Kampung Kedung Hilir sedikit banya sudah mulai tertangani. Kedepannya ia berharap, kreativitas para pemuda ini bisa menghasilkan nilai ekonomis yang menjanjikan.
“Kita ingin diawali dari sampah ini bisa menjadikan para pemuda memiliki aktivitas yang positif. Selain membantu mengurangi sampah-sampah plastik, juga bisa menjadikan pengolahan sampah ini menjadi pendapatan tersendiri,” paparnya.
Saat ini yang dihadapi selaian minimnya bahan baku, juga terbatasnya peralatan. Untuk mengolah plastik menjadi bahan baku pembuatan paving block dibutuhkan mesin pencacah. “Saat ini yang baru kita lakukan sebatas sampah plastik kresek, untuk sampah bekas minuman kemasan belum bisa dilakukan, karena perlu pencacah, kalau dipaksakan membutuhkan waktu yang lama untuk mengolahnya,” jelas pria yang akrab disapa Abah Engkong ini.

0 Komentar