CIANJUR – RSUD Sayang Cianjur tidak jadi turun kelas dari B menjadi C, setelah dilakukan audit kembali oleh Kementerian Kesehatan. Namun Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman meminta direksi untuk memperbaiki kesalahan yang membuat RSUD Sayang hampir turun kelas.
Wakil Direktur RSUD Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, mengatakan, sempat masuknya RSUD Sayang dalam daftar rumah sakit yang turun kelas disebabkan pengisian data ke website Kementerian yang tidak update, sehingga data yang sebelumnya dinilai belum memenuhi kriteria.
Namun, setelah dinilai ulang baik secara internal ataupun oleh Kementerian, ternyata dari segi SDM ataupun kategori lainnya RSUD Sayang Cianjur masih tetap di kelas B tidak turun.
“Keputusannya setelah penilaian dan peninjauan ulang keluar pada 26 Agustus 2019, RSUD Sayang Cianjur tidak turun kelas,” kata dia kepada wartawan, Rabu (11/9).
Menurutnya, untuk mencegah adanya kekeliruan kembali dlam input data, direksi RSUD Sayang akan terus update untuk data, mulai dari jumlah tenaga medis, alat kesehatan, dan lainnya. “Sudah disampaikan kepada setiap jajaran di direksi agar masalah tersebut menjadi perhatian dan tidak terulang lagi. Selain itu tentu dari segi pelayanan pun akan kami tingkatkan,” kata dia.
Senada, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, juga berharap setiap kegiatan layanan rumah sakit pelaporannya harus selalu online juga update, dengan demikian akan terjadi singkronisasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. “Jangan sampai kesalahan kurang updatenya data tersebut menimbulkan dampak besar, apalagi sampai berpotensi menjadi turun kelas,” kata dia.
Selain itu, Herman juga mengingatkan, pelayanan kesehatan terhadap pasien tetap menjadi prioritas utama. Pelayanan tersebut tidak boleh dibedakan baik karena latar belakang ekonomi, perilaku, sikap, dan hal lainnya.
“Bagaimanapun rumah sakit itu sifatnya pelayanan, harus melayani sebaik mungkin. Bagi warga tidak mampu pun harus tetap diakomodir dan dilayani dengan maksimal,” pungkasnya.(bay/red)