Terjadi 105 Kali Kebakaran

Terjadi 105 Kali Kebakaran
HANGUS: Sebuah bangunan yang diperuntukkan untuk arsip SMPN 2 Pacet di komplek SDN Pasir Sarongge di RT 05/ RW 06 Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, tinmggal puing-puing setelah dilalap si jago merah. Kerugian atas peristiwa kebakaran itu di taksir mencapai Rp 100 juta. (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur mencatat selama periode Januari-Agustus 2019 terjadi 105 peristiwa kebakaran, baik bangunan ataupun lahan. Jumlah kerugian materil akibat kebakaran itupun ditaksir mencapai Rp 10 miliar.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Sulaeman Madna, mengatakan, kebakaran akan rentan terjadi baik untuk bangunan ataupun lahan, bahkan di pekan terakhir di bulan Agustus terjadi delapan peristiwa kebakaran.
“Kebanyakan terjadi di musim kemarau ini. Bahkan dalam satu titik kebakaran ada beberapa bangunan yang ludes terbakar,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Senin (2/9).
Menurutnya, untuk kebakaran bangunan sebanyak 70 persennya diakibatkan oleh konsleting intstalasi listrik. Hal itu dikarenakan pemilik rumah tidak rutin memeriksa kondisi instalasi kelistrikan, sehingga kabel litrik yang terkelupas dan berpotensi konslet tidak segera diperbaiki.
“Itupun diungkapkan oleh PLN saat penelusuran bersama ke beberapa lokasi kebakaran. Memang kebanyakan itu akibat konsleting,” kata dia.
Sementara itu, untuk kebakaran lahan diakibatkan dua faktor yakni kesengajaan dan tidak disengaja. Faktor kesengajaan biasanya disebabkan oleh petani atau pihak lainnya yang akan membuka lahan dengan cara membakar rerumputan ataupun ilalang yang menghalangi.
Selain itu, kebakaran lahan juga bisa disebabkan perilaku warga yang membuang puntung sembrangan. Kondisi rerumputan yang kering akan mudah terbakar meski dengan bara api kecil dari rokok.
“Dari kebakaran lahan itupun sebagiannya mengancam pemukiman masyarakat, karena api terus merembet ke lahan yang dekat ke rumah-rumah warga,” ucap dia.
Dari kejadian kekeringan tersebut, ungkap dia, total kerugian materil mencapai lebih dari Rp 10 miliar.
Dia menambahkan, kejadian kebakaran terutama kebakaran lahan berpotensi terus terjadi di musim kemarau ini. Oleh karena itu warga diharapkan memeriksa instalasi keristrikan di rumahnya dan tidak membuang atau membakar lahan di musim kemarau ini.
Terbakar
Sementara itu dari Pacet dilaporkan, kantor arsip di SDN Pasir Sarongge di RT 05/ RW 06 Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, hangus terbakar. Belum diketahui persis penyebab terjadinya kebakaran. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.30 Wib Senin (2/9) itu. Hanya saja kerugian materi ditaksir mencapai jutraan rupiah.

0 Komentar