Petani Ikan KJA Waspadai Arus Balik

Petani Ikan KJA Waspadai Arus Balik
ANTISIPASI: Seorang petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) tengah berupaya membuat ombak buatan agar ikan-ikan tidak mengalami kematian. Saat ini para petani tengah mewaspadai datangnya upwelling (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Para petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) harus senantiawa waspada akan datangnya upwelling yang setiap saat terjadi mengingat musim kemarau yang masih panjang. Jika tidak diwaspadai tidak menutup kemunhkinan banyak ikan yang mati jika sampai terjadi.
Kepala UPTD Perikanan Jangari Budi Prayatna mengatakan, terjadinya upwelling merupakan penipisan oksigen pada permukaan air di genangan waduk Cirata.
“Jadi, upwelling itu berpotensi penipisan oksigen pada permukaan air, sehingga cuaca pada malam hari akan mengalami pendinginan yang sangat signifikan dan menyebabkan ikan banyak yang mati,” katanya.
Menurutnya, kondisi ikan pada saat terjadi upwelling tidak mau makan karena terjadi penipisan oksigen. “Secara otomatis ikan pun tidak mau makan karena terjadi penipisan oksigen,” terang Budi.
Dikatakan Budi, banyak faktor sehingga terjadinya upwelling diantaranya kotoran yang mengendap di anak-anak sungai seperti yang langsung mengalir ke sungai Cirata.
“Pada saat musim kemarau seperti sekarang ini, banyak kotoran-kotoran yang mengendap dan pada saat hujan turun,” ujarnya.
Menurutnya, para petani ikan KJA yang berada di perairang waduk jangari mulai gelisah. Sementara pihaknya langsung memberikan imbauan agar posisi KJA yang masih berada dekat dengan bibir sungai agar segera menggeser posisinya ke tengah.
“Untuk menanggulangi terjadinya ikan mati, sebagian pemilik ikan petani KJA menggunakan mesin perahunya untuk membuat gelombang mengarah ke kolam ikan agar tidak terjadi ikan mati,” pungkasnya.(yis/sri)

0 Komentar