Kelas Numpang, Belajar Ngampar

Kelas Numpang, Belajar Ngampar
LESEHAN: Pulahan siswa SMP PGRI 2 menggelar kegiatan belajar (KBM) secara lesehan karena tidak memiliki kursi dan meja. (FOTO: AYI SOPIANDI/CIANJUR EKSPRES)
0 Komentar

CIANJUR – Sebanyak 47 siswa SMP PGRI kelas 8 terpaksa belajar lesehan lantaran ruang kelas yang mereka tempati tak memiliki kursi dan bangku. Sisanya kelas 9 yang berjumlah 63 orang harus duduk berdesakan di ruangan kelas lain.
Para siswa SMP PGRI 2 tersebut masih harus menumpang ke SDN Cimanggu 2 karena belum memiliki bangunan sekolah. Meski harus belajar sambil duduk di lantai, para siswa mengaku tak patah semangat untuk belajar. Mereka mengaku tetap mengikuti pelajaran sebagaimana biasanya.
Elsa Ramadani siswa dari kelas 9, mengatakan, kondisi menumpang dan tak ada kursi memang terkadang membuat kegiatan belajarnya tak nyaman di sekolah. “Kami ingin sekali bangunan baru lengkap dengan kursi dan meja, tapi kondisi seperti ini juga kami masih bersyukur bisa belajar di sekolah yang dekat dengan rumah,” ujar Elsa, ditemui di SDN Cimanggu 2, Rabu (17/7).
Elsa mengatakan, meski ia sebentar lagi lulus namun ia berharap adik kelasnya bisa menikmati proses belajar selayaknya pelajar di SMP lainnya yang memiliki kursi, meja, dan papan tulis.
Hal senada dikatakan oleh, Rizki Ramadani kelas 9, menurutnya ia sudah lama berharap ada ruang kelas yang memadai untuk kegiatan belajar. “Saya harap ada yang melihat kondisi kami di sini, meski terkadang teman-teman tak mengeluh, tapi rasanya sudah lama sekali kami belajar duduk di lantai,” kata Rizki.
Seorang guru honorer di SMP PGRI 2, Ridwan (26), mengaku terpacu semangatnya untuk mengajar meski dalam kondisi menumpang di SDN Cimanggu dengan ruangan kelas yang tak punya kursi dan meja.
“Saya putra daerah di sini, saya sudah mengabdi honor 4 tahun, dibayar setiap tiga bulan sekali Rp 1,2 juta kadang empat bulan. Tapi saya tak melihat itu, saya melihat semangat adik-adik ini untuk belajar, saya ingin memajukan daerah saya sendiri, menyemangati mereka yang ingin belajar agar tak putus sekolah,” kata Ridwan.
Dia mengatakan, sudah empat tahun pelajar di SMP PGRI 2 belajar di lantai dan menumpang di SDN PGRI 2. Dan nasib pelajar SMP PGRI 2, menunggu Izin agar bisa bangun Sekolah sampai pejabat Disdiknya rertangkap

0 Komentar