120 Ribu WP Belum Bayar Pajak Kendaraan

120 Ribu WP Belum Bayar Pajak Kendaraan
TERJARING: Seorang wajib pajak tengah menyelesaikan administrasi setelah terjaring dalam operasi Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) yang dilaksanakan tim gabungan baru-baru ini. (FOTO: IKBAL SELAMET)
0 Komentar

CIANJUR – Sekitar 120 ribu wajib pajak (WP) tercatat belum membayar pajak kendaraan hingga pertengahan 2019. Dari jumlah tersebut, diketahui sejumlah pengguna kendaraan dinas pun belum memenuhi kewajiban mereka untuk membayar pajak.
Humas Samsat Cianjur, Eka Jakalelana mengatakan, hingga saat ini wajib pajak yang berjumlah 480 ribu orang cenderung membayar saat terjaring razia. ”Mereka yang membayar pajak ini, kebanyakan hasil tilang. Sudah terjaring baru pada bayar, mayoritas seperti itu setelah beberapa kali melakukan operasi gabungan. Kalau tidak begitu, saya rasa masih banyak yang belum taat membayar,” ujar dia kepada wartawan,Minggu (14/7).
Menurut dia, hingga pertengahan 2019, jumlah wajib pajak yang belum memenuhi kewajiban mereka cenderung menurun. Berdasarkan data, pada pertengahan 2018 lalu, wajib pajak yang belum membayar mencapai 150 ribu orang.
Berkaca pada kondisi tahun lalu, Samsat pun menjadikan operasi gabungan bersama Dinas Perhubungan dan Polres Cianjur itu akhirnya sekaligus menjadi upaya jemput bola. Apabila tidak demikian, dikhawatirkan para wajib pajak tak kunjung memenuhi kewajiban mereka.
Eka sangat menyayangkan hal itu, sebab seharusnya masyarakat sebagai wajib pajak memiliki kesadaran yang lebih tinggi. Apalagi, saat ini pelayanan pajak terus mengalami inovasi untuk memudahkan para wajib pajak memenuhi kewajiban membayar.
Diantaranya dengan mamanfaatkan Aplikasi Sambara yang dapat diunduh gratis melalui playstore, kemudian melalui sejumlah marketplace, hingga melalui jaringan Bank BJB sebagai rekanan Samsat.
Sayangnya, sejumlah kemudahan yang ditawarkan pun tidak lantas membuat kesadaran membayar pajak meningkat. Eka menilai, banyak kendala yang mempengaruhi hal tersebut. Antara lain, kondisi demografi Cianjur yang terlalu luas, sentra pelayanan pajak pun masih terpusat di perkotaan, dan jumlah outlet serta gerai pelayanan yang masih terbatas.
”Ini kendala yang masih belum bisa diatasi, apalagi untuk kami bisa mencapai masyarakat di pelosok itu sulit. Sementara mereka pun dari pelosok ke kota, sama-sama terkendala yang akhirnya berdampak pada kesadaran membayar,” ucapnya.
Oleh karena itu, Samsat pun memilih untuk lebih rutin melaksanakan operasi gabungan. Dengan begitu, para wajib pajak tidak terus menerus menghindari kewajiban mereka membayar pajak. Akan tetapi, Eka mengingatkan, agar para wajib pajak tidak terus menghindar untuk membayar pajak.

0 Komentar