Ada Tumbuhan ‘Sakti’ di Kebun Raya Cibodas

0 Komentar

CIANJUR – Tumbuhan ini bisa dibilang sakti mandraguna karena bisa memakan serangga bahkan tikus. Bak cerita dalam film fiksi daunnya seperti mulut dan mengeluarkan nektar yang bisa membunuh hewan serangga dalam sekejap.
Tumbuhan pemasngsa tersebut bisa dilihat di Taman Nepenthes Balai Konservasi Tumubuhan Kebun Raya Cibodas – LIPI. Koleksi nepenthes atau kantung Semar menjadi tempat buruan pengunjung yang penasaran untuk menyaksikan dari dekat keberadaannya. Lokasinya sendiri berada di dekat guest house tak jauh dari taman lumut dan taman bunga bangkai.
Bentuk daun nephentes seperti kantung tak heran jika tumbuhan karnivora ini disebut kantung Semar. Pengelola taman tematik Kebun Raya Cibodas, Muchlis Soleh, mengatakan, di alam liar nephentes ini memang ada yang berbentuk besar dan ada yang sering memakan tikus.
“Beberapa film tumbuhan pemangsa mungkin terinspirasi dari kantung Semar ini,” kata Muchlis.
Muchlis mengatakan, taman nephentes menjadi satu unggulan Kebun Raya Cibodas karena selalu menarik bagi para pengunjung.
Muchlis mengatakan, nepenthes atau kantung Semar merupakan tanaman karnivora yang di setiap ujung daunnya memiliki kantung unik yang berfungsi untuk menjebak serangga atau hewan kecil lainnya.
Setiap individu dari jenis ini hanya memiliki satu jenis kelamin atau disebut tumbuhan berumah dua (dioecious) dan merupakan satu-satunya genus dalam keluarga nepenthaceae (monotype).
Tumbuhan ini hanya dapat ditemui di kawasan tropis dari Madagaskar hingga Kaledonia Baru dengan pusat penyebarannya di Asia Tenggara terutama Kalimantan dan Sumatera dengan tingkat endemisitas yang tinggi.
“Sebagian besar kantung semar termasuk ke dalam daftar merah IUCN dan perdagangannya secara internasional diatur oleh CITES,” kata Muchlis.
Ia mengatakan, Pemerintah Republik lndonesia menetapkan tumbuhan jenis ini sebagai jenis yang dilindungi berdasarkan PP No 7 tahun 1999 tentang Pengawetan dan Pelestarian Tumbuhan dan Satwa Liar.
“Saat ini kelestarian nepenthes di habitat alaminya mengalami ancaman yang sangat tinggi akibat konversi lahan, kebakaran hutan, eksploitasi berlebihan dan lain-Iain,” kata Muchlis.
Kebun Raya Cibodas LIPI bekerjasama dengan Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia (KTKI) berupaya melestarikan jenis ini di luar habitat aslinya (ex-situ) untuk kepentingan konservasi, pendidikan, penelitian dan budidaya. (yis/sri)

0 Komentar