Pendamping PKH Bukan Alat Politik

0 Komentar

CIANJUR – Belum lama ini beredar video di aplikasi pesan instan WhatsApp yang menayangkan pengakuan salah seorang warga yang melaporkan adanya dugaan keterlibatan koordinator pendamping program keluarga harapan (PKH) untuk memenangkan salah satu calon legislatif dari partai tertentu.
“Saya berharap kepada siapapun dalam mengikuti konstestasi ini baik pileg maupun pilpres agar lebih bisa pintar dalam melalakukan perekrutan atau mendapatkan simpati dari masyarakat dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan tentunya. Adapun kejadian tentang kader PKH yang menjadi timses salah satu caleg untuk partai tertentu bagi saya ini adalah proses pencideraan pemilu, proeses demokrasi yang dicoreng. Dimana dia sudah melakukan kebohongan dan dia pula sudah menghianati sumpah jabatannya,” terang Ketua Posko Pergerakan Rakyat (Pospera), Adi Supriadi kepada Cianjur Ekspres, Minggu (24/2).
Menurut dia, PKH merupakan program pemerintah pusat, dimana manifestasi pemerintah adalah eksekutif dan legislatif, sehingga orang per orang tidak bisa mengklaim dirinya bisa mengubah nama atau menghapus nama penerima PKH atau anggota PKH tanpa mekanisme.
“Sudah jelas juga ada dalam peraturannya jika menyebarkan kebohongan baik secara lisan ataupun di dalam media apapun itu ada aturannya, dan kapasitas dia sebagai PKH-nya pun harus dikembalikan. Berarti pernyataan-pernyataan dia yang telah mengabarkan berita bohong agar segera ditindak oleh Bawaslu. Nanti mau digiring ke arah mana biar peraturan perundang-undangan yang bicara,” terang dia.
Secara personal, lanjut Adi, sebagai anggota pendamping PKH-nya pun sama agar ditindak sesuai peraturan perundang-undangan. “Jadi mari berdemokrasi dengan bijak. Jika ingin menang dalam kontestasi ini berjuanglah sekuat-kuatnya.
Bertarung lah sehebat-hebatnya tanpa harus melanggar peraturan tentunya. Rakyat sudah pintar. Mereka sudah tidak mungkin lagi percaya dengan isu-isu yang gak baik. Mereka sudah tidak takut lagi dengan intimidasi-intimidasi,” ujar Adi.
Menurut dia, mendatangi mereka dengan mengabarkan ide dan gagasan kepada rakyat itu lebih memanusiakan proses demokrasi. Ketegasan penyelenggara pemilu saat ini sedang kita uji apakah berkerja sesuai dengan peraturan. Dia mengajak bersama-sama untuk mengawal proses demokrasi yang lebih baik.

0 Komentar