Petakan Masalah Desa, Mahasiswa Akbid Laksanakan PKMD

0 Komentar

CIANJUR – Seluruh mahasiswa tingkat akhir smester lima Akakdemi Kebidanan (Akbid) Kabupaten Cianjur telah selesai melaksanakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) selama satu bulan yang dilaksanakan di dua desa, di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Pembantu Direktur (Pudir) III Bidang Kemahasiswaan Hasni Rahmah mengatakan, praktik lapangan tersebut dilakukan selama satu bulan. Didalamnya ada asuhan komunitas, kebidanan komunitas dan pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKDM).
“Jadi programnya seluruh mahasiswa tingkat akhir smester lima itu datang ke lapangan selama satu bulan. Mendata warga dari mulai kesehatan masyarakatnya sampai dengan masalah kebidanannya. Di sana mereka mengkaji data yang selanjutnya dilaporkan ke masyarakatnya sendiri hasilnya seperti apa,” kata Hasni, kepada Cianjur Ekspres, Rabu (23/1).
Hasni mengungkapkan, PKMD dibangun dalam waktu dua minggu, asuhan kebidanan komunitas dua minggu. Selama dua minggu pertama mahasiswa mendata seluruh warga yang berada di RW masing-masing yang sudah ditentukan kelompoknya. Kemudian di loka karya mini (Lokmin) dan hasil pendataan itu di olah datanya kemudian disampaikan kepada masyarakat hasilnya seperti apa dan disampaikan masalah terbesarnya seperti apa.
“Kalau masalahnya sudah ketemu akan di urus oleh bagian kesehatan diberikan solusi. Dari kami misalnya memfasilitasi mau memberikan apa, masyarakatnya mau mengikuti nanti diadakan solusi tersebut yaitu kuliah kerja nyata (KKN) setelah dari situ kami evaluasi ada kemajuan atau tidak dengan hasil perbaikan solusi permasalahnya,” ungkapnya.
Asuhan kebidanan diberikan asuhan dua minggu ke pasien yang khusus kebidanan, tetapi yang paling fokusnya ke ibu hamil, bersalin, menyusui, pasca bersalin, bayi baru lahir, balita dan keluarga berencana (KB).
“Jadi mereka mencari masalah di sana, dan desa tersebut dikaji, diberi asuhan nanti hasilnya di evaluasi. Jadi si anak ini sudah bisa melakukan asuhan komunitas apa belum selama dua minggu diberi asuhan itu dan diinterpensi jika ada masalah,” paparnya.
Dengan praktik kerja tersebut diharapka para mahasiswa bisa dan tahu bagaimana cara mengkondisikan masyarakat yang ada di desa, terutama dalam bidang kesehatan.
“Pada saat mereka nanti menjadi bidan, terutama menjadi bidan desa, mereka tahu bagaimana mereka mengkondisikan masyarakat, tidak hanya pasien yang bersalin, pasien ibu hamil dan balita, tetapi bisa fokus juga di seluruh masalah kesehatan yang utamanya di wilayah desa,” pungkasnya (job3/sri).

0 Komentar