Siapa Pantas Jadi Wabup?

Siapa Pantas Jadi Wabup?
0 Komentar

CIANJUR – Kandidat pengisi Jabatan Wakil Bupati Cianjur atau F2 mulai bermunculan. Sejumlah nama pimpinan partai pengusung pun digadang-gadang akan mengisi jabatan tersebut. Namun praktisi dan pengamat mendorong jabatan tersebut diisi oleh kaum muda yang bisa bekerja cepat untuk mengimbangi roda pemerintahan yang sudah berjalan.
Pengamat Hukum Tata Negara, Dedi Mulyadi, mengatakan, nama-nama yang muncul belakangan ini memang memiliki potensi besar untuk menduduki kursi Wakil Bupati Cianjur, seperti Moh Toha dari PBB, Lepi dari PKB, serta Tb Mulyana dari Partai Golkar.
Namun, lanjut dia, nama-nama muda juga bisa jadi perhatian untuk mengisinya. Seperti Firman Mulyadi, dimana sosoknya masih muda, memiliki riwayat akademis yang baik, dan berada di lingkungan partai Golkar hingga menjadi tenaga ahli. Meskipun ada juga nama kaum muda dari partai Golkar yang muncul, yakni Deden Nasihin.
“Saya kira sudah ada beberapa nama yang muncul, tapi lebih condong ke kaum muda. Mengingat harus ada penyeimbang jika nanti Herman Suherman memang dipilih untuk menjadi bupati secara definitif. Ketika bupatinya dari kaum tua, wakilnya ini saya kira lebih baik dari kaum muda,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.
Meski begitu, kunci nama yang benar-benar dipilih ada di komunikasi politik antar tiga partai, yakni Golkar, PKB, dan PBB. Mengingat ketiga partai tersebut merupakan pengusung dan pemenang dalam kontestasi pemilihan kepala daerah sebelumnya.
“Namun kunci masuk utama diperkirakan ada di Partai Golkar untuk bisa menduduki jabatan strategis tersebut,” kata dia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan komunikasi politik dengan ketiga partai. Bahkan kemungkinan, nama yang muncul sebagai pengisi jabatan Wakil Bupati Cianjur pun bukan dari internal partai politik pengusung.
“Apalagi kalau dilihat dari regulasi yang ada, termasuk jika yang mencalonkan diri sebagai caleg tidak bisa mengundurkan diri. Nama-nama muda yang bisa maju, seperti Firman dari Golkar, atau kaum muda dari PKB dan PBB. Atau mungkin di luar dari parpol juga bisa jadi,” kata dia.

0 Komentar